cerita pendek... sebatas bayangan
SEBATAS BAYANGAN
Prolog
ketika matahari mulai menampakan
wujudya untuk menyinari bumi, disebuah kota tinggal lah keluarga yang dapat
dibilang cukup kaya, keluarga itu ialah keluarga pratama disana hidup seorang gadis yang bernama Ailin ia adalah seorang
anak angkat yang diadopsi saat berusia
lima tahun saat itu ia mendapatkan kasih sayang dan cinta dari kedua orangtua
angktnya karena keluaga tersebut bulum juga diberi keturunan .
Namun, semua itu berahir ketika
lahir Alin putri kandung dari keluanrga tersebut . Seolah olah kasih sayang dan
cinta dari orang tuanya berubah menjadi kebencian yang mendalam, entah apa
alasanya yang jelas sejak saat itu hidupnya berbah menjadi kelam.
Hanya Bi Inah saja yang menyayanginya, bi Inah
adalah pembantu yang sudah melayani keluarga Pratama bertahun tahun.
***
Pagi itu Ailin sudah siap untuk
memulai kegiatanya ia bersiap untuk melamar kerja disebuah perusahaan dan semua keluarga sudah
berkumpul di meja makan , ketika sedang sarapan Ailin datang menghampiri semua
anggota keluarganya dan duduk di meja mkan tersebut untuk makan bersama sama.
“kamu adalah pewaris dari keluarga
ini jadi belajarlah yang suggguh- sungguh dan
selesaikan pendidikanmu untuk menggantikan ayah nanti.”ucap ayah kepada
Alin sambil menyuapkan makanan kemulutnya.
“tapi ayah aku masi kecil, birkan
kakak saja yang menggantikan ku untuk menggelola perusahaan ayah lagipula kakak
kan sudah menyelesaikan pendidikanya saat ini”ucap Alin kepaa sang ayah dan
disana Alin makan sambil menyimak
perkataan mereka berdua.
“tidak sayang keputusan ayah sudah
bulat sebelum kamu menyelesaikan pendidikanmu maka ayah yang akan mengurus
perusahaan ”sambil menatap putri kadungnya serta menatap Ailin dengan tatapan
yang dingin dan dalam batin ayah mengatakan “lagi pula dia bukan anggota di
keluarga ini, jadi dia tidak berhak atas semua itu”.
“tapi ayah Alin...”sebelum
melanjutkan kalimatya Ailin angkat bicara“ Alin kakak tidak mampu mengolah
perusahaan milik ayah, dan keputusan ayah perusahaan tersebut akan dikelola
oleh mu jadi hormati keputusan ayah !!!“
“baik kakak” kata Alin sambil
menundukan kepalanya . “sudah sudah waktunya kamu untuk berangkat sekolah cepat
selesaikan makan mu” kata ibu untuk menyudahi pembicaraan tersebut.
Setelah selesai sarapan, Alin berangkat sekolah diantar oleh pak Mamat
supir pribadinya. Kemudian setelah Alin pergi ayah bicara kepada Ailin.
“ syukurlah kamu tahu diri kamu
tidah pantas untuk memgelola perusahaan kami karena kamu bukan anggota dari
keluarga kami. Kamu hanya lah anak angkat disini jadi ingat posisimu saat ini
dan jangan harap kamu dapat memanfaatan kebaikan Alin karena aku tidak akan
membiarkan itu terjadi” sambil menatap kebencian kepada Ailin.
perkataan itupun menusuk hati
Ailin sampai airmatanya akan terjatuh , namun ia berusaha agar tidak menangis
didepan ayahnya. Kemudian Ailin berbicara kepada ayahnya “kenapa ayah sangat membenciku sejak Alin
lahir sampai saat ini ?” tanya Ailin kepada ayahnya.
“apakah kamu lupa atau pura pura
lupa hah, kau yang menyebaban kecelakaan kepada Alin waktu itu kan karena kamu merasa iri kepada Alin ,kamu tega
mendorongnya hingga jatuh dari tangga” kata ayah dengan suara keras dan mimik
muka yang marah.
“tapi aku tidak melakukan itu Ayah aku bersumpah ..” belum selesai
berbicara ayah sudah memotong ucapan Ailin “ aku tidak percaya dengan ucapan mu,
lebih baik aku pergi dan berangkat kekantor sebelum suasana hatiku semakin hancur gara gara aku berdebat dengan mu dan ingat
satuhal kamu kamu tidak ku ijinkan untuk menginjak kan kaki di perusahaan milik ku jadi jangan harap
kamu berkerja disan. mengerti ! karean
aku tidak mau ada orang yang tahu bahwa kau anak angat dari keluarga ini”sambil
merapikan jasnya dan bergegas pergi berangkat kekantor.
***
Flashback on
Saat Alin sudah mulai berjalan dan
disana Alin kecil ditemani oleh Ailin untuk bermain bersama, mereka
bermain di kamar Alin yang berada
dilantai dua.
“Alin apakah kau senang bermain
dengan ku?” Tanya Ailin , sambil menunjukan mainan Alin.
“tatata ....ta” celoteh Alin
kepada Ailin
“apa yang kau katakan ? aku tidak
mengerti” kata Ailin sambil mencubit
pipi gembul adiknya.
“aduh perutku sakit Alin sayang
tunggu kakak sebentar ya , kakak mau kekamar mandi dulu.” Kata Ailin
Kemudian dia meninggalkan Alin sendirian dikamarnya dan lupa untuk
menutup pintu kamar adiknya, karena Alin
merasa bosan ia berjalan keluar kamarnya.
Setelah selesai urusanya di kamar
mandi Ailin segera menghampiri Alin di kamarnya setelah ia tiba di kamar
adiknya, ia tidak mendapati seorang pun ada disana dan Ailin bergegas untuk
mencari adiknya . saat Ailin berada di lorong rumah ia melihat Ailin sedang
bermain di sekitar tangga.
Ailin takut terjadi apa – apa dengan adiknya
itu , kemudian ia bergegas menghampir adiknya . tetapi sayangnya Alin yang
melihat kakanya malah mengira kakaknya menggodanya dan saat Alin hendak bangkit
dan menghampiri kakakya ia kehilangan keseimbangan tubunhnya dan seketika Alin
terjatuh dari tangga dan ia terluka parah.
Seketika Ailin berteriak “Alin”
lalu ia berlari menghampiri adiknya dan
seluruh anggota keluarga datang menghampiri
bunyi gaduh tersebut.
Ayah dan ibu Ailin yang tiba
duluan langsung syok melihat putri
kecilnya tidak sadarkan diri , melihat terkapar di lantai dengan dilumuri
banyak darah sambil dipeluk Ailin yang menangis dan berkata “Alin banggun maafkan
kakak, yang telah meningalkan mu sendirian tadi .” kata Ailin sambil terus
menangis .
Dengan segera sang ayah langsung
merebut Alin dan membawanya kerumah sakit ,namun sang ibu yang sangat syok
tiba- tiba saja ibu pingsan melihat keadaan putrinya.
Setelah tiba dirumah sakit Alin
segera dibawa ke UGD untuk mendapatkan perawatan intensif , setelah menunggu
kurang lebih satu jam dokter pun keluar
dan menghampiri ayah Alin .
“Bagaimana keadaan putri saya dok
?” tanya Ayah Alin kepada dokter .
Dokter menghela nafasnya degan
kasar “ untung bapak membawa anak anda tepat waktu , kalau tidak nyawa anak
bapak tidak tertolong dan setelah ini anak bapak akan kami pinahkan keruang rawat”
“ baik dok, lakuan apa yang
terbaik untuk putri saya!” sambil menganggukan kepalanya.
“Aku tidak aka memaafkanmu
Ailin,kau telah melukai putriku!”ucap ayah dalam hati.
Dirumah, sang ibu ditemani oleh Bi
Inah dan ada Ailin disana , setelah beberapa saat sang ibu sadar dari pingsanya.Ia
kecewa terhadap Ailin,dan sejak saat itu ayah dan ibu sangat membenci Ailin .
Flashback off
Setelah ayah pergi Ailin pun
menangis dan kemudian dia ditenangkan oleh Bi Inah, tak lama taksi yang dipesan sudah datang menunggu
didepan gerbang rumah. Ailin bergegas membersihkan buliran air mata yang
membasahi wajah cantiknya itu, disana ia mulai merapikan wajahya agar tak
terlihat setelah menangis dan tak lupa ia meminta doa kepada Bi Inah agar hari
ini dapat diterima kerja “Bi Ailin pamit berangkat dulu ya soalnya taksinya
sudah menunggu di depan gerbang dan Ailin minta doa restunya supaya segera
diterima berkerja” sambil bersalaman dan mencium tangan Bi Inah.
“pasti non doa bibi selalu
menyertai non Ailin, dan hati hati dijalan” kata bibi sambil tangan yang
satunya l megelus pucuk kepala Ailin.
Kemudian Ailin keluar rumah dan
masuk kedalam taksi yang sudah dipesannya.Di perjalanan Ailin masih terngiang
perkataan sang ayah sehingga ia larut kedalam pikirannya. Sampai ia tidak
mendengar pertanyaan sang supir.
“ Non anda mau pergi kemana?”
tanya sang supir itu sambil mengemudi, namun tidak kunjung ada jawaban dari
Ailin dan sang supir bertaya kembali dengan suara yang lebih keras “ non mau
pergi kemana ?” tanya sang supir dan seketika itu Ailin sadar dari lamunanya
dan berkata “saya mau pergi keperusahaan X Company pak?” Jawabnya dengan segera.”Baik nona.”
Setelah perjalanan yang kurang
lebih sekitar empat puluh lima menit, sampailah Ailin di perusahaan tersebut
dan ia segera membayar tukang taksi tersebut serta langsung masuk ke dalam
perusahaan itu.
Didalam sana, Ailin memgambil nomor antrian
dan duduk menunggu gilirannya datang.
Episode 1
Akhirnya giliran Ailin pun
tiba,seorang pegawai perusahaan tersebut menghmapirinya.
“Siapa yang bernama Ailin?dimohon
untuk segera masukke ruangan,untuk melakukan interview.” Sambil membawa data
peserta yang lain.
Seketika Ailin menganggukan kepala
dan bergegas masuk ke dalam ruangan,didalam sana terdapat tiga orang yang
menilai Ailin.Kemudian salah satu juri itu bertanya kepada Ailin.
“Jadi nona Ailin,ceritakan tentang
diri anda dan alasan adna melamar bekerja di perusahaan ini?” sambil melihat
biodata Ailin.
“Perkenalkan nama saya Ailin
Nayla,saya lulus jurusan akutansi dan menyelesaikan pendidikan S2 saya. Saya
lulus dengan nilai terbaik di kampus saat itu,alasan saya bekerja disini adalah
lowongan kerja di perusahaan ini sesuai dengan bidang saya,saya harap,saya bisa
bekerja di perusahaan ini.” Jawab Ailin dengan percaya diri.
“Baik nona Ailin berdasarkan data
yang anda kumpulkan serta anda sampaikan,anda diterima di perusahaan ini karena
anda memiliki kualivikasi yang baik,anda dapat bekerja mulai besuk.” Jawab
salah seorang penilai interview.
“Baik tuan,terimakasih.” Jawab
Ailin sambil menghampiri ketiga orang tersebut dan saling berjabat tangan.
***
Disisi lain,Alin yang akan
menghadapi ujian kelulusan malah menyepelekan dan lebih memilih untuk bersenang
senang dengan teman-temannya.
Dikelas,ia tidak memperhatikan
guru saat menerangkan pelajaran,seketika itu bel istirahat pun berbunyi dan
guru pun mengakhiri pelajaran. “Baik anak-anak,saya sudahi pelajaran ii dan
jangan lupa belajar dengan sungguh-sungguh,karna sebentar lagi kalian akan
menghadapi ujian kelulusan.”
Setelah itu Alin keluar kelas
bersama teman-temannya yang bernama Dina,Ely dan Siska, mereka menuju kantin sekolah. Sesampainya
dikantin mereka memesan makanan dan mencari tempat yang kosong. Sambil menunggu
pesanan mereka datang,mereka pu berbincang-bincang.
Dina seketika membuka percakapan.
“Bagaimana setelah lulus kita akan mengadakan pesta?”.
“Aku setuju!!tapi dimana kita akan
merayakannya?”. Jawab Siska menjawab pertanyaan Dina.
Kemudian Alin angkat bicara, “Aku
setuju!!Bagaimana kalau di hotel saja?!”.
“baagaimana kalau kita merayakanya
di hotel milik ayah ku aku akan bertanya kepa ayah ku , mungkin dia akan mengijinkannya.” Kata Ely.
Setelah itu makanan yang mereka
pesan pun datang,dan mereka mengakhiri pembicaraan karena waktu istirahat hanya
lima belas menit saja.
Setelah dari perusahaan X Company,
Ailin pergi ke Panti Asuhan Kasih Sayang. Disana ia melihat anak-anak sedang
bermain kejar-kejaran.
Disana Ailin menghampiri ibu panti
yang bernama Bu Asih, kemudian Ailin mengabari Bu Asih bahwa dia sudah lulus
kuliah dan sekarang bekerja di perusahaan X Company.
“Selamat siang bu?” sapa Ailin.
Kemudian Bu Asih menjawab dengan lembut “Siang nak..Ada apa datang kemari??”
“Jadi begini Bu, Saya rindu Ibu
dan anak-anak panti disini.” Jawab Ailin sopan.
“Ibu juga rindu kamu nak,,Semenjak
kamu SMA sampai saat ini kamu sering kesini menemui kami semua.”
“Oh iya bu,saya sudah lulus S2 dan
saya menjadi lulusan terbaik,sekarang saya bekerja di perusahaan X Company.”
“Wah..Selamat nak,kamu memang
hebat!!Ibu bangga terhadapmu..” Puji Ibu terhadap Ailin.
Kemudian Ailin menghampiri anak
anak dan ikut bermain bersama mereka. Tak terasa waktu pun sudah menunjukkan
pukul 15.30, waktunya Ailin pulang ke rumah.
“Adik-adik semua,ini sudah sore
dan waktunya kakak pulang ya.Lain kali kakak pasti kesini lagi.” Ucap Ailin
dengan lembut.
“Yaahh,kak kok gak nanti aja
pulangnya.Kan kita belum puas bermain dengan kakak!” sahut salah seorang dari anak-anak panti.
“ tidak boleh sayang kakak harus
pulang nanti kakak dicari sama keluarga kakak, lain kali kakak kan lebih lama
main kesini ya !”
“Baik kakak kami tunggu ya” ujar
anak itu dengan penuh harapan.
“ iya sayang kakak tinggal cari
ibu Asih dulu ya kakak mau berpamitan dengan ibu Asih dulu , kalian lanjut
bermain !” jawab Ailin sambil meninggalkan mereka.
Kemudian Ailin masuk kedalam rumah
panti dan Ailin memeaggil nama Bu Asih.
“Bu Asih ......... Bu Asih
...........Bu Asih” Panggil Ailin
berulang ulang.
“ Iya ada apa Ailin kenapa mencari
ibu?” seketika keluar dari kamar dan menghampiri Ailin.
“Begini bu Ailin mau pamit pulang
dulu soalanya sudah sore”
“ oh iya silah kan nak , kapan
kapan kesini lagi ya sana gih nanti Ayah dan Ibumu mencari mu.” Jawab bu Asih sembari
bersalaman dengan Ailin. dalam hati Ailin berucap “ seandainya ibu tahu bahwa
Ayah dan ibu sangat membenciku pasti ia sangat sedih”
“ baik bu” Ailin meninggalkan panti sambil melambaikan
tangannya. Kemudian pergi meninggalakn panti dan pulang kerumah mengendarai
taksi.
***
Sesampinya dirumah Ailin bergegas
mandi dan membantu bibik untuk menyiapakan makan malam.
“Bi Inah Ailin bantu ya “ kata
Ailin sambil meng hampiri Bi Inah didapur.
“tidak perlu non saya bisa
melakukannya sendiri sebaiknya non Ailin duduk saja” jajjab Bi Inah menola
dengan halus.
“Tidak Bi aku akan tetap membantu
Bi inah memasak lagipula aku harus melakukan sesuatua agar tidak merepotkan
keluarga ini Bi” ucap Ailin dengan lembut.
“ baik non jika non memaksa” ucap
Bi inah yang tidak bisa menolak bantuan Ailin.
“Bi aku akan memeoton sayur dan Bi
inah lanjutkan saja menggoreng ikannya !” ucap Ailin dengan antusias.
Setelah berkutat cukup lama
sekitar 1 jam di dapur bersama Bi Inah akhirya masakan yang di siapkan sudah
matang semua dan Ailin meletakan semua makanan di atas meja makan sedangkan Bi
Inah mengambil piring dan meletakannya diatas meja makan.
“Non sudah waktunya makan
sebaiknya non tunggu disini Bibik akan memanggil non Alin ,serta tuan dan
nyonya .”
“Tidak bik biar aku yang panggil
Ain Bi Inah ang panggil ayah dan Ibu saja”
“Baik non” ucap bibi kemudian bergegas memanggil
mjakannya tersebut.
Ketika Ailin tepat berada di depan
pintu kamar Alin , Ailin mengetuk pintu kamar adiknya.
“Ailin cepat turun makan malam
sudah siapa” kata Ailin dibalik pintu.
“iya kak sebentar lagi aku akan
turun lebih baik kakak duluan saja” kata Alin sedidikit berteriak.
Kemudian Ailin memebuka pintu dan
menyeret Alin yang ternyata sedang asik bermain hpnya ., seketika iti Ailin
merebut hp Alin
“Sebaiknya kamu terun karena Ayah
dan Ibu sudah menunggu di sana “
“Iya iya kakak bawael sekali” kata
Alin kemudian turun dan meninggalakn Ailin kemudian disusul sang kakak turun,
mereka turun bersama sama .
Sesamapainya dimeja makan.
“Salamat Malam Pa... Ma” kata Alin
sambil duduk di kursi .
“Selamat malam sayang” ucap mama
dan papa bersama sama
“selamat malam semua” kata Ailin
sambil duduk di kursi disamping Alin.
Namun hanya Alin saja yang
menjawab Ailin. “ selama malam kakak”
Disana Ailin sangat sedih karena
ayah dan ibu tak menganggapanya dan dia diam dan memeilih untuk makan.
“Nak nanti selepas makan malam papa sama mama mau bicara sama
kamu”kata papa sedikit serius .
“Baik pa” kemudian Alin mengambil
makanan .
Di ruangan makan hanya ada
keheningan hanya ada dentuman sendok saja yang terdengar disana.
Episode 2 {peringatan}
Setelah selesai makan malam, Alin
sudah siap untuk membicarakan hal penting dengan Papanya yang berada di ruang
tengah.
“Alin kenapa akhir akhir ini kamu
tidak fokus belajar?” kata Papa sambil
menikmati secangkir kopinya.
“Bukan begitu Papa, Alin hanya
sedikit lelah dan bosan lagipula Papa kan berpengaruh, Papa adalah donatur terbesar di sekolah Alin,
jadi pasti Alin tetap lulus kok” kata
Alin sambil membanggakan Papanya.
“Sayang tidak boleh seperi itu! Walaupn Papa menjadi donatur terbesar, kamu
harus tetap belajar sungguh- sungguh kau tidak boleh memanfaatkan status yPapamu
disekolah!!” ujar Papa dengan sedikit
nada tinggi.
“ Tapi Pah Alin tidak mampu mengejar ketertinggalan Alin
Pah..” rengek Alin kepada Papanya.
“Kau lebih memilih belajar
sungguh-sungguh, atau semua fasilitasmu Papa
cabut!?” ujar Papa dengan nada
memperingati.
“Jika kamu tidak memperbaiki sikap
serta nilai sekolah, maka jangan harap
kamu masih bisa memakai semua fasilitas yang Papa kasih, Papa akan memblokir
kartu ATM milik mu, mengambil kunci
mobilmu serta apapun yang Papa berikan kepadamu!!” Papa memperingatinya sekali lagi.
“ Baik Papa aku akan menuruti semua
yang Papa inginkan, tapi jangan cabut
semua fasilitasku, aku tidak bisa hidup
tanpa itu” rengek Alin.
“Papa akan ingat kata-katamu, jika kamu tidak bisa meningkatkan nilai mu
maka siap siap saja Papa tidak akan sugkan untuk....” seketika Alin memotong pembicaraan Papanya. “Baik Pah Alin janji tadak akan mengecewakan Papa..”
sambil memegang tangan Papanya agar
tidak marah lagi tarhadapnya.
“Ya sudah, mulai hari ini kamu
harus belajar sungguh-sungguh!!..” perintah Papa kepada Alin.
Setelah berbicara dengan Papa,
Alin kembali menuju kamar. Saat Alin berjalan ke kamar tiba-tiba Mama
memanggilnya.
“Alin sayang, tolong panggilkan
kak Ailin yaa.. Katakan padanya untuk menemui Mama di bawah.” Pinta Mama kepada
Alin.
“Baiklah Mah,akan ku sampaikan.”
Jawab Alin.
Kemudian Alin sampai di depan pintu
kamar kakaknya, lalu Alin mengetuk pintu kamarnya.
“Kakak....kak..” Panggil Alin
kepada kakaknya.
Kemudian Ailin membuka pintu
kamarnya. “Iya ada apa Lin??” jawab Ailin.
“Kak, Kakak disuruh Mama untuk
menemuinya sekarang di bawah.” Ucap Alin.
“Oohh, Baiklah, Kakak akan segera
turun dan menemui Ibu.” Jawab Ailin kemudian turun menemui Ibu.
Setelah sampai bawah, Ailin
menyapa Ibu kemudian ikut duduk di kursi sampingnya.
“Selamat malam Bu,ada apa
memanggil saya??” tanya Ailin kepada Ibu.
“Hmmmmm...Ibu hanya sekedar
mengingatkanmu saja. Kamu disini hanya menumpang saja, sekarang kau sudah lulus
kuliah kan... Jadi kau pasti memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan
sendiri??” kata Ibu dengan nada ketusnya.
“Iya Buu, Ailin sudah memiliki
pekerjaan, mulai besuk Ailin sudah bekerja.” Jawab ailin dengan sopan.
“Jangan lupa posisimu disini,kamu
harus tetap bekerja disini seperti Bi Inah, meskipun kamurmu lebih besar dari
Bi Inah,tapi kau harus tetap sadar posisimu sama dengannya!!” Jawab Ibu sedikit pedas.
“Baik bu Ailin ingat itu , besuk
saya sudah mulai berkerja jadi saya tidak bisa sepenuhnya bertanggung jawab
seperti yang Bi Inah lakukan” kata Ailin
sedikit takut.
“ Ya lakukan apapun yang penting
tetap ingat tugas mu dengan baik, ingat kamu harus bangun lebih pagi dan
setelah pulang kerja lakukan pekerjaanmu dirumah!!” perintah Ibu tegas.
“Baiklah bu, aku akan melakukan
semua agar Ibu dan Ayah memaafkanku.” Jawab Ailin sambil menundukkan kepalanya.
“Jangan lupa habis ini kamu
membersihkan piring yang barusan untuk
makan malam,setelah itu kamu boleh tidur.” Perintah bu sekali lagi.
Kemudian Ailin bergegas menuju
dapur dan membersihkan semua piring maupun gelas yang kotor, setelah selesai
Ailin kembali ke kamarnya untuk istirahat.
Keesokan harinya, cahaya matahari
belum juga tampak begitu pula ayam yak kunjung berkokok itu karean Ailin bangun
pukul tiga dini hari, ketika semua orang masih tertidur Ailin pun sudah
beraktivitas ia hendahh megepel lantai dan mencuci pakaian,.
Tak terasa semua perkerjaan Ailin sudah
selesai matahari mulai menampakan cahayanya, dan disana ailin bergegas untuk
mandi serta bersiap berkerja karena ini hari pertamanya. Setelah Ailin selesi
bersiap sekitar pukul 05.45 ia kemudian turun membantu Bi Inah didapur.
Di waktu yangsma sang Ibu
membagunkan putri kesayangnnya yaitu Alin dikamarnya.
“Alin sayang cepat bangun dan segera bersiap untuk
kesekolah nanti Papa marah lho kalau kau tidak cepat bangun.” Kata ibu menakut
nakuti Alin.
Namun seketika Alin terbangun
karena teringat akan ancaman sang papa
kemarin malam, lalu ia bergegas untuk menuju kamar mandi dan segera
membersihkan diri. Ibu yang melihat itu pun terkekeh geli kan kelakuan putri
kandungnya itu.
Di bawah sana Bi Inah sudah
memasak sarapan pagi dan seketika Ailin menghampiri Bi Bnah.
“selamat pagi Bi” salam Ailin
kepada Bi Inah.
“Selamat pagi non Ailin” jawab Bi
Inah ramah.
”Bi apa yang bisa saya bantu ?”
tanya Ailin
“tidak usah non masakanya hampir
selesai tiggal nanti buat minum saja.” Ujar Bi Inah.
“baik bi biar aku saja yang buat
minumnya bibi lanjutkan saja memasknya!”
“Baik non” kata bibi sambil
menumis sayur .
Kemudian Ailin menyiapkan empat
gelas minuman yang satu berisi kopi panas untuk ayahnya karena setiap pagi Ia
selalu memeinum kopi , dan yang lainya susu hangat .
Setelah semunya matang dan makanan
serta minuma sudah s iap diatas meja
para penghui rumah turun untuk sarpan.
Ayah yang sudah turun bersama ibu
kemudian duduk di ruang makan kemudian
disisul dengan Alin.
“ selamat pagi pa ma “ sambil
mencium pipi kedua prang tuanya.
“ Selamat pagi sayang “ ucap papa
kemudian disusul ibu menjawab dengan hal yang sama.
Kemudian Ailin yang masi berada
didapur dipangil Alin dan kebetulan letak ruang makan bersebelahan dengan dapur
sehingga terlihat Ailin yang masih sibuk berada di dapur.
“kakak ayo cepat kita sarapan
bersama kami semua sudah menunggumu” kata Alin sedikit mengeraskan suaranya .”
“ iya Alin tunggu sebentar” kata
Ailin sambil bejalan menghampiri meja makan.
Setelah semua duduk dimejamakan
semua orang makan dengan hikmat atanpa sepatah kata , beberapa menit kemudian
semua orang sudah selesai bersarapan dan ibu mengantar Ayah dan Alin untuk
berangkat di dpan rumah sana ibu berkata “ hati hati dijalan sayang” sambil
mencium tangan suaminya .
“Alin pamit dulu ya ma” sambi
mencium tangan mama dan papanya kemudian berangakat di antar oleh supir
pribadinaya. Tak alam sang ayah bersngkat kekantor miliknya.
***
Di meja makan
Ailin sedang membereskan piring
dan gelas yang kotor ditemai Bi Inah
disana sehingga perkerjanya cepat
selesai. Setela selesai beres –bers Ailin pamit debgan bi Inah.
“Bi Ailin pamit berngakat kerja dulu ya” sambil mencium tangan bi Inah
.
“ baik non” jawab bi Inah sambi
membalas asalaman Ailin
Di depan pintu
ruamah Ailin berpapaan denga Ibunya .
“Bu Ailin pamit berngakat kerja dulu ya” sambil menyodorkan tangan
hendah mencium tangan ibunya.
Namun Ibuny malah berlalu
meninggalkan Ailin masuk kedalam rumahnya tersebut.
Ailin saat itu sangat sedih dan
kecewa namun semua itu ia hiraukan dan ia kemudian pergi untuk berangkat
kekantor mengendarai taksi yang dipesannya.
Episode
3
Disuatu ruangan apartemen mewah ada seorang pria
tampan yang sedang bersiap untuk berangkat kekantor, dengan kemeja berwarna
putih dipadukan dengan jas berwarna hitam senada dengan warna celanannya.
Seakan meninggkatkan kharisma sang empunya membuatnya ia lebih tampanberkali
kali lipat.
Saat ia
berangkat menuju kantor diperjalanan
hampir saja berserempetan dengan taksi yang ditumpangi oleh Ailin. seketika
mobil keduanya mengerem mendadak.
“Ada apa pak mengapa berhenti mendadak?” tanya Ailin
kepada supir taksi tersebut.
“Itu saya hapir saja menyerempet mobil mewah itu non
saya keluar sebentar ya” jawab pak supir kemudian turun dari mobil untuk
menghapiri sipemilik mobil mewah tersebut.
Di mobil sebelah.
si pria tampan
tersebut menahan amarahnya karena kejadian tersebut kemudian ia mengerutu untuk
meluapkan kekesalanya.
“ dasar menggangu, jika saja aku tidak terburu buru
maka dia akan aku marahi habis - habisan .”
decak pria tampan itu yang masih duduk didalam mobil.
Tiba tiba sang supir taksi mengetuk kaca mobil sang
pria, dan sang pria tersebut membukakan kaca jendelanya.
“ bisakah kamu mengendarai mobil dengan hati hati”
kata sang pria sambil meluapkan amarahnya kepada sang supir taksi.
“maaf tuan saya memang ceroboh” jawab sang supir
taksi yang sadar kalau ia tidak seharusnya membuat masalah dengan orang kaya
maka bisa – bisa sang supir dipecat dari perkerjaannya dan bagaimana nasib anak
dan istrinya nanti.
“ya sudah sana kau menggangu saja, cepat singkirkan
mobilmu aku tidak ada waktu untuk mengurusi ini!” Perintah sang pria tampan dengan suara
sedikit meninggi.
“i.... ii....
iya tuan” ucap sang supir dengan suara terbata – bata dan dalam batinya
berkata “ untung saja keberuntungan masih berpihak kepadaku jika orang kaya
tersebut memperpanjang urusanya maka habislah aku.”
Kemudian sang supir bergegas masuk kemobil dan
menepikan mobilnya agar si pria tampan tersebut dapat segera berangkat menuju
kekantor.
Setelah mobil di tepikan si pria tampan tersebut
bergegas menginjak gas mobilnya dengan kecepaatan tinggi sampai sampai mobil
yang dikendarainnya sudah tidak terlihat lagi.
Dialam taksi Ailin khawatir bahwa ia akan terlambat
untuk hari pertamanya berkerja diperusahaan X Company dan kemudian Ailin
mengatakan kepada sang supir bahwa jika dia tidak segera berangkat maka ia akan
terlambat.
“ pak saya sudah hampir terlambat untuk berkerja.”
Kata Ailin dengan mimik muka hawatir.
“Baik non kita akan segera berangkat” kata sang supir
kemudian mulai untuk berangkat mengantarkan Ailin kekantor.
Setelah sampai didepan kantor Ailin segera membayar
sang supir dan bergegas masuk kedalam kantor.
“untung saja lima menit lagi aku pasti sudah
terlambat berkerja, aku tidah boleh memberikan kesan buruk di hari pertamaku
berkerja disini” ujar ailin berbicara dengan dirinya sendiri.
Saat aku melangkahkan kakiku kedalam akupun disambut
ramah oleh para karyawan di sana,
sebelum itu aku di perintahna untuk menemui manager keuangan di kantor ini. Dan
aku memberanikan diriku untuk bertanya kepada resepsionis yang ada didepan sana.
“ permisi bisakah saya bertemu dengan manager keuangan disini” tanya Ailin kepada
sang resepsionis.
“ apakah anda sudah memiliki janji kepada pak
manager?” tanya sang resepsionis tersebut.
“ sebelum itu saya sudah diperintahkan untuk menemui
manaager keuangan disini untuk penempatan perkerjaan saya ini” jawab Ailin
dengan sopan.
“sebentar saya tanyakan terlebik dahulu” sambil
memencer tombol telefon untuk menghubungi sang manager keungan. Lalu diseberang
sama mengangankat telefon yang dikhususkan untuk perkerjaan kantor tersebut.
“iya ada apa?” tanya sang manager’
“ini pak ada pegawai baru katanya disuruh bertemu
dengan bapak saat ini.”
“yasudah persilahkan dia keruangan saya!” perintah
sang manager itu.
“baiklah saya akan antarkan keruangannya sekarang”
jawab sang resepsionis dengan nada yang sopan.
“baiklah nona saya akan mengantar anda keruangannya.”
Sambil menuntun ailin agar mengikutinya.
Setelah sampai kedepan ruangan sang manager keuangan
di kantor tersebut si resepsionis mengetuk pintu ruangantersebut dan segera
masuk untuk menginformasikan kedatangnnya.
“permisi pak saya sudah mengantarkan pegawai tersebut”
“yasudah kamu boleh pergi dan persilahkn dia masuk
keruangan ini !”
“baik pak” kemudian sang resepsionis keluar dan
memberitah Ailin untuk masuk kedalam ruangan tersebut.
Setelah masuk Ailin berdiri didepan meja samg
manager.
“ duduk lah”. Perintahnya kepada Ailin.
“baik pak...... perkenalakan nama saya Ailin saya
pegawai baru yang ditugaskan didepartemen bapak tapi saya masih bingung saya
ditempatkan dibagian yang mana ?” tanya ailin kepada sanga manager.
“oh iya... perkenalakan nama saya Randy Wijaya
Kusuma, saya baru dapat informasi bahwa akan ada karyawan baru yang ditempatkan
di departemen saya jadi saya berniat untuk memasukan anda sebagai financial analyst
.”
“ baik pak saya mengerti”jawab
ailin
“ kamu tahu kan kalau kamu
ditugaskan di departemen keuangan ini karena kualifikasi mu samgat baik, disini
kamu ditugaskan untuk menganalisis keuangan perusahaan tidak hanya itu tugas mu
juga menerjemahkan data data perusahaan”
“ ya pak saya tahu, saya tidak akan mengecewakan bapak.”
“tapi kamu tahukan bahawa data
data yang kamu berikan harus akurat karena data tersebut dijadikan dasar
pertimbangan pengambilan keputusam bisnis serta mengatur setrategi bisnis untuk
kedepannya.” Kata pak manager kepada Ailin.
“iya pak saya akan berusaha
semaksimal mungkin agar teliti dalam mengerjakanya”
“ baiklah saya percaya dengan mu,
sekarang kamu bisa mulai untuk berkerja saya akan tunjukan ruang kerjanya.”
Kemudian bangkit dari tempat duduknya untuk menunjukn ruang kerja Ailin.
“Oh iya satu lagi biasanya para
karyawan disini memanggil saya dengan sebutan pak Randy jadi kamu bisa
memanggil saya seperti itu.”
“baik pak Randy, saya akan
mengingatnya.” Jawab Ailin.
Kemudian Randy menunjukan tempat
Ailin bererja dan sebelum itu ia juga mengenalkanya ke karyawan yang lainnya.
“ mohon perhatian kepada seluruh
karyawan di departemen keuangan ini disini kita kedatangan anggota baru yaitu
nona Ailin , silahkan perkenalkan diri anda kepada seluruh karywan disini!”
perintah pak Randy kepada Ailin.
“perkenalan nama saya Ailin sayan
karyawan baru diperusahaan ini” ucap Ailin sedikit malu.
“ ia akan berkerja sebagai
financial analyst di kantor ini, jadi bantu dia jika ada kesulitan dalam
berkerja ya !” ucap Randy kepada seluruh karyawanya.
“baik pak” ucap seluruh karyawan
di departemen tersebut.
“mohon bantuanya ya” ucap Ailin
dengan ramah.
“ oh iya nona Ailin ruangan Anda
disebelah sana , ruangan kosong itu milik mu” sambil menunjukan jari
telunjuknya mengarah keruangan tersebut.
“ apakah ada yang dibutuhkan lagi
?” Tanta pak Randy kepada Ailin.
“tidak ada pak anda boleh
melanjutkan perkerjaan bapak.”
“ kalau sudah selesai urusannya
saya pergi mengurusi urusan yang lainya .”
“baik pak, terimakasih sudah
merepotkan bapak Randy” ucapa Ailin dengan rasa hormat.
“sama sama itu memang tugas saya, kalau
begitu saya permisi dulu”. Kemudian Randy pergi meninggalkan Ailin.
***
Di tempat lain tepatnya diruangan
yang cukup luas dengan satu set meja kerja dan di pojok dindig terdapat sebuah
sofa panjang dan meja , seorang yang sedang berkutat degan berkas berkas yang
selalu menumpik setiap harinya.
Ia adalah seorang CEO yang sudah
meraih impianya diusia yang masih terbilang sangat muda. dia adalah Bramasta Bumi
Airlangga adalah putra bungsu dari keluarga Airlangga yang sangat kaya raya,
keluarganya dikenal memiliki perusahaan yang sangat besar karena sudah memiliki
banyak cabang diberbagai kota besar serta adalah keluarga yang paling disegani
oleh kalangan pengusaha.
Putra bungsu dari kelurga
Airlangga itu sering dipanggil dengan sebutan Bram, ialah sang pemilik rupa yang sangat tampan
sampai – sampai para wanita ketika
melihat ketampananya akan terpesona. Namun, sifatnya yang sangat arogant
terhadap seorang yang tidak dikenalnya dan terhadap para karyawan membuat
ketampananya bertambah berkali - kali lipat.
Saat dia sedang fokus terhadap
perkerjanya sekertarisnya masuk dan menberitahukan Baram sesuatu hal,
sekertarisnya itu bernama Rayhan Aditia Putra dia terliah masih muda , seusia
bahkan tak kalah tampan dengan Bram CEO dari perusahaan tersebut.
Memang mereka seusia karena mereka berdua
adalah teman satu kampus bahkan lulusan terbaik dikampus yang sama, Jadi meskipun masih muda tapi kemampuannya
tidak dapat diragukan lagi. Diluar perkerjaan mereka terlihat sangat akrab
namun saat berkerja tetap menunjukan sifat profesionalnya.
“permisi tuan saya mau
memberitahukan jadwal anda kali ini.”kata Rayhan kepada Bram”
“ ya katakan lah” sambil meletakan
berkas berkas yang sedang dikerjakannya diatas meja.
“ pukul sebelas ada meting
membahas tender , pukul 13.00 bapak ada pertemuan klien di restaurant bintang lima untuk membahas tentang kerjasama
perusahaan , dan setelah itu jadwal bapak untuk meninjau proyek mall yang
sedang dikerjakan di pusat kota ini pak.” Kata Rayhan dengan runtut.
“baiklah kamu boleh pergi” kata
Bram sambil memulai kembali mengerjakan dokumen yang diletakan tadi.
Episode 4
Waktu sudah menunjukan pukul
10.00 disekolah Alin waktunya untuk
beristirahat “ kring kring kring waktu istirahat telah tiba.” bel istirahat pun
berbunyi. Teman teman Alin menghampiri Alin untuk mengajaknya makan di kantin
namun terlihat Alin sedang tidak konsentrasi sehingga ia tidak mendengarkan
ajakan teman – temannya.
“ Alin ayo pergi ke kantin ?” Ajak
Ely salah satu temannya itu.
Namun Alin masih sibuk didalam
pikirannya “ bagaimana jika aku gagal alam ujian sekolah nanti dan semua
fasilitas yang ayah berikan kepadaku dicabut, aku harus apa?” ucap ailin dalam
hati sambil menigit kuku kukunya yang indah.
“ woy, Alin mau pergi ke kantin
gak?” tanya Ely ulang sambil menepuk bahu Alin.
“kok malah melamun aja, ayo
nanti keburu penuk kantinya ?” kata
Siska.
“ iya ayo nanti keburu penuh.!”
Kata Alin sambil bangkit dari tempat duduknya dan segera meninggalakan kelas.
Kemudian diperjalanan mereka
saling bercakap cakap.
“ hey Lin tadi kenapa kamu melamun
?” tanya dina kepada Alin.
“iya gak biasanya kamu ngalun
mikirin apaan sih?” timpa Ely yang ikut bertanya kepada Alin.
“ nanti aja gue ceritain pas sudah
sampai di kantin!” kata Alin saat itu.
“ yaudah gih kita jaanya cepetan
kita semua kepo lagi ! jawab Siska mengajak teman temannya untuk bergegas
menuju kantin.
Setelah sampai dikantin semuanya
sudah memesan makannnya mereka masing masin dan kemudian Alin angkat bicara
kepada teman temanya itu.
“ gue khawatir sama nasip gue
nanti” kata Alin ambigu dan saat itu alin sedang mengaduk aduk makanannya.
“ khawatir tentang apa ?” tanya siska kepada Alin .
“ Apa jangan jagan elo mau
dijodohi atau elo hamil diluar nikah?” Tanya Dina sok tahu.
Tiba tiba saja Alin yang sedang
menelan makananya tersedak, dan Eli yang duduk diebelah alin pun menyodorkan
air minum untuk melegakan tenggorokan Alin dan alin pun segera meminumnya.
“ Din kalau ngomong jangan asal
bicara, nik kasian Alin kan jadi tersedak” kata Ely memperingati Dina.
“iya iya maaf lagian perkataan
Alin ambigu banget sih jadi aku nyimpulin kayak gitu deh” jawab Dina
cengengesan.
“ya lagian orang belum selesai
ngomong aja udak motong pembicaraan orang aja” jawab Alin setelah selesai
minum.
“sekarang ayo terusin apa yang mau
elo katakan ?” tanya Siska sambil menyuapakan makanan kemulutnya.“
“ sebenarnya aku disuruh ayahku
untuk lebih fokus dalam kelulusanku” jawab Alin sedih.
“ jadi apa hubungannya dengan masa
depan mu ?” tanya siska kepada Alin.
“ ya masalahnya ayahku mengancamku
bahawa jika aku tidak mendapatkan nilai
yang baik dalam ujian kelulusanku maka semua fasilitasku akan diabut
olehnya.” Jawab Alin dengan nada yang sedih.
“ya solusinya kamu harus belajar
dengan keras dong.!” Jawan Dina sepontan.
“ya gimana caranya aku aja kayak
gini, lihat buku aja udah ngatuk jadi
gimana caranya biar aku bisa belajar sungguh – sugguh?” jawab Alin putus asa.
“bener juga sih kata Alin, dia kan
anaknya kayak gitu” Kata Dina yang membuat semangat Alin tambah turun.
“ yaudah belajar sama aku aja
nanti pulang sekolah belajar bareng di restaurant deket sekolah kan sekalian makan makan dan pakek wifi
gratis kan lumayan” jawab Ely santai.
“ ya nilai kamu kan gak bagus
bagus amat “ jawab siska .
“ ya emang tapikan nilai yang
paling bagus diantara kitakan aku.” Jawab Ely membanggakan diri.
“ya ya ya nanti kita belajar
bareng sepulang sekolah.” Jawab Alin pasrah.
“ emang di rumahmu gak ada wifi
sampek numpang direstaurant segala? Tanya sisika kepad Ely.
“ada sih tapi sekali kali cooba
wifi gratis , osen tiap hari pakek wifi rumah mulu.” Jawab Ely kepada siska.
“ ampundeh temen kalian ini “
jawab Siska .
“ ye temen elo juga kali”
jawab Ela.
“Yaudah dari pada bicara terus
makanannya keburu dingin , kita harus makan cepet nanti waktu istirahat habis
lagi” kata Alin kepada teman temannya.
Setelah selesai makan mereka
kembali kekelas dan melanjutkan untuk memulai pelajarannya.
***
Di tempat lain diwaktu yang sama Ailin
yang sedang mengerjakan laporan keuangan milik perusahaanya dia harus bisa
menyelesaikan laporan tersebut karena ia dikejar target sampai besuk, dia harus
menyerahkannya kepada manager Rayhan. Dengan antusias Ailin masih saja sibuk
mengerjakannya hingga Ailin lupa waktu untuk makan siang. Namun, sejak dulu Ailin sudah biasa tidak makan dijam jam saat ini
dan alasan lain karena ia tidak ingin mengecewakan kepercayaan manager Rayhan
disaat hari pertamanya berkerja serta ia harus menunjukan bahaw ia bisa
menlakukannya.
Kemudian ada salah seorang
karyawan yang menghampiri Ailin untuk mengajaknya makan siang
“ hai Ailin apakak mau bergabung
untuk makan siang dengan kami” tanya karyawan tersebut.
“ bagaimana ya laporan yang aku
kerjakan saja masih banyak sekali dan terlebih lagi dirumah aku tidak ada waktu
untuk mengerjakan perkerjaaan kator pasti ibu akan marh kalau tau au tidak
membantu Bi Inah tapai kalau aku tidak ikut bergabun nanti disangkanya aku
tidak ingin bergaul dengan mereka”jawab Ailin dalam hati dan sambil berfikir sejenak” baiklah aku akan
ikut sebentar ya akua akan merapikan berkas berkan ini dulu.” jawab Ailin
kepada rekan kerjanya
“ oh iya perkenalkan namaku Ratu”
sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.
“ salam kenal Ratu aku Ailin.”
sambil menerima uluran tanggan dari ratu.
“ ayo gih kita ke kantin kantor
kita bergabung denga teman teman yang lainya.” Ajak Ratu.
“iya ayo” jawab Ailin singkat.
Setelah sampai kekantin merek
bergabung dengan tiga karyawan yang lainnya yaitu Doni, Ratna,Bhanu, dan Dinda.
“ hei Aku bawa temen baru nih”
kata ratna sambil menyapa teman temannya.
“sini duduk sudah aku pesenin dua
porsi makan ni tinggal nunggu makanannya diantar aja .” ajak Doni kepada Ailin
dan Ratu.
“ perkenalan nama saya Ailin”
dengan suasana yang sedikit canggung.
“ ya ampun gak usah formal kayak
gitu kali,kayak sama atasan aja . kenalin nama gue Doni “ jawab doni santai.
“ iya” jawab Ailin .
“ nama gue Rata dan temen gue yang
cewek itu namanya Dinda” jawab Ratna memperkenalkan diriny serta temanya.”
“ dan yang temen cowok satu
itu...” sambung Ratna.
“ stop” tiba tiba Ratna tidak lagi
melanjutkan perkatannya. “ biar gue sendiri aja yang memperkenal kan iri gue .”
kata Bhanu.”
“ ya ya serah lo deh” jawab Ratna
pasrah.
“ kenalin nama gue Bhanu, karyawan
paling ganteng di kantor ini.” Sambil menyodorkan tangannya kepada Ailin.
“ ya saya Ailin” sambil menerima
uluran tangannya karena kebetiln mereka duduk berhadapan.
“ ye narsis amat lo memtang menta
ada karyawan baru aja kayak gitu” kata Doni.
“ ya emang dari sononya gue ganten
ko, lo sirik ya? Tanya Bhanu denagn percaya diri.
“ sarap lo ya , Ailin jangan
peratiin mereka mereka emang kayak gitu.” Kata Ratu kepada Ailin.
Ailin malah tersenyum melihat
tingkah lucu teman baru laki lakinnya itu.” Yaampun manis banget senyuman pasti
li ditakdirkan buat gue.” Kata Bhanu tak
tahu malu.
“ yaampun muai lagi tu orang
sarapnya Ailin gausah didengeri omongnya dia,
dulu kita juga digituin sama Bhanu yang aneh itu” Jawab Dinda.
“permisi ini pesananya” kata mbk
mbk kantin sambil meletakan makanan diatas meja.
“ makasih mbak “ jawab Ratu.
Kemudian mereka makan sambil berbincang bincang dengan santai sampai jam makan
siang habis.
***
Episode 5
Setelah makan siang selesai Ailin bersama kawan barunnya itu kembali melakukan Aktivitasnnya dikantor.
Di perjalanan mereka berbincang
bincang meningkatkan kedekantan dan keakraban yang barusaja dibangun.
“ hey Ailin boleh lah minta nomor hp milik mu ?” tanya Bhanu
untuk mendekati Ailin.
“ buat apa ?” tanya
Ailin balik.
“ ya buat kontek kontekan lah, masak
iya kamu ngak punya nomor temenmu yang
bisa dihubungi.” Les Bhanu kepada Ailin.
“ iya juga sih .” jawab Ailin
sambil berfikir.
“ Lin lo yakin mau kasih nomor ke
dia ? mending sama gue aja apa pokoknya selai Bhanu
tuh!” sahut Ratu .
“iya lin sama kita aja jangan sama
Bhanu entar elu digoain lagi sama dia.!” Jawab Ratna kepada
Ailin.
“ ya sudah semua aku
kasih nomor hp ku ini tolong di catat 085-XXX-XXX-XXX” udah kan itu kalian
simpen terus chat aku ya biar aku namain
kalian satu satu.”
“ siap boss” jawab Ratu dan Ratna kompak.
”siap jodoh ku aku akan
menyimpanya baik baik” jawab Bhanu pada
Ailin.
“yaampun
kasihan Ailin kali yang tadi udah kenyang makan di kantin, takutnya dia
muntah denger gombalan lo itu” kata Rayhan kepada Bhanu.
“yakali Han sampek muntah segala
tega banget lo sama temen sendiri, elo gak mau mendukung temen baik lo ini buat
mengejar jodohnya gitu” sambil menunjukan Tampannya yang sok sokan memelas itu.
“ jijik gue lihar mukalo kayak
gitu” kata Ratu kepada Bhanu.
“ iya lo itu lebay banget deh” sambung Ratna. “ mendingan kita duluan aja supaya ngak dengerin ocehan
Banu ysng un faedah naget” Ajak
Ratu dan disusul oleh Ratna
Menarik tangan Ratu dan Ailin” ayo buruan kita pergi dari sini bisa- bisa telinga kita
panas dengerin Bhanu ngombal terus,”
“iya ayo , aku duluan ya Han ,
Bhan” kata Ailin kepada Rayhan dan Bhanu
Lalu dijawab dengan anggukan
dengan Rayhan dan dijawab oleh Bhanu “hati hati ya lin .” Dan semuanya kembali
ketempatnya masing masing untuk menyelesaikan pekerjaanya.
bersambung.....
Komentar
Posting Komentar