cerita pendek... sebatas bayangan

 

SEBATAS BAYANGAN

Prolog

ketika matahari mulai menampakan wujudya untuk menyinari bumi, disebuah kota tinggal lah keluarga yang dapat dibilang cukup kaya, keluarga itu ialah keluarga  pratama disana hidup seorang  gadis yang bernama Ailin ia adalah seorang anak angkat  yang diadopsi saat berusia lima tahun saat itu ia mendapatkan kasih sayang dan cinta dari kedua orangtua angktnya karena keluaga tersebut bulum juga diberi keturunan .

Namun, semua itu berahir ketika lahir Alin putri kandung dari keluanrga tersebut . Seolah olah kasih sayang dan cinta dari orang tuanya berubah menjadi kebencian yang mendalam, entah apa alasanya yang jelas sejak saat itu hidupnya berbah menjadi kelam.

 Hanya Bi Inah saja yang menyayanginya, bi Inah adalah pembantu yang sudah melayani keluarga Pratama bertahun tahun.

                                                                                ***

Pagi itu Ailin sudah siap untuk memulai kegiatanya ia bersiap untuk melamar kerja  disebuah perusahaan dan semua keluarga sudah berkumpul di meja makan , ketika sedang sarapan Ailin datang menghampiri semua anggota keluarganya dan duduk di meja mkan tersebut untuk makan bersama sama.

“kamu adalah pewaris dari keluarga ini jadi belajarlah yang suggguh- sungguh dan  selesaikan pendidikanmu untuk menggantikan ayah nanti.”ucap ayah kepada Alin sambil menyuapkan makanan kemulutnya.

“tapi ayah aku masi kecil, birkan kakak saja yang menggantikan ku untuk menggelola perusahaan ayah lagipula kakak kan sudah menyelesaikan pendidikanya saat ini”ucap Alin kepaa sang ayah dan disana Alin makan sambil menyimak  perkataan  mereka berdua.

“tidak sayang keputusan ayah sudah bulat sebelum kamu menyelesaikan pendidikanmu maka ayah yang akan mengurus perusahaan ”sambil menatap putri kadungnya serta menatap Ailin dengan tatapan yang dingin dan dalam batin ayah mengatakan “lagi pula dia bukan anggota di keluarga ini, jadi dia tidak berhak atas semua itu”.

“tapi ayah Alin...”sebelum melanjutkan kalimatya Ailin angkat bicara“ Alin kakak tidak mampu mengolah perusahaan milik ayah, dan keputusan ayah perusahaan tersebut akan dikelola oleh mu jadi hormati keputusan ayah !!!“

“baik kakak” kata Alin sambil menundukan kepalanya . “sudah sudah waktunya kamu untuk berangkat sekolah cepat selesaikan makan mu” kata ibu untuk menyudahi pembicaraan tersebut.

Setelah selesai sarapan,  Alin berangkat sekolah diantar oleh pak Mamat supir pribadinya. Kemudian setelah Alin pergi ayah bicara kepada Ailin.

“ syukurlah kamu tahu diri kamu tidah pantas untuk memgelola perusahaan kami karena kamu bukan anggota dari keluarga kami. Kamu hanya lah anak angkat disini jadi ingat posisimu saat ini dan jangan harap kamu dapat memanfaatan kebaikan Alin karena aku tidak akan membiarkan itu terjadi” sambil menatap kebencian kepada Ailin.

perkataan itupun menusuk hati Ailin sampai airmatanya akan terjatuh , namun ia berusaha agar tidak menangis didepan ayahnya. Kemudian Ailin berbicara kepada ayahnya  “kenapa ayah sangat membenciku sejak Alin lahir sampai saat ini ?” tanya Ailin kepada ayahnya.

“apakah kamu lupa atau pura pura lupa hah, kau yang menyebaban kecelakaan kepada Alin waktu itu kan  karena kamu merasa iri kepada Alin ,kamu tega mendorongnya hingga jatuh dari tangga” kata ayah dengan suara keras dan mimik muka yang marah.

“tapi aku tidak melakukan itu  Ayah aku bersumpah ..” belum selesai berbicara ayah sudah memotong ucapan Ailin “ aku tidak percaya dengan ucapan mu, lebih baik aku pergi dan berangkat kekantor sebelum suasana  hatiku semakin hancur  gara gara aku berdebat dengan mu dan ingat satuhal kamu kamu tidak ku ijinkan untuk menginjak kan  kaki di perusahaan milik ku jadi jangan harap kamu berkerja disan. mengerti  ! karean aku tidak mau ada orang yang tahu bahwa kau anak angat dari keluarga ini”sambil merapikan jasnya dan bergegas pergi berangkat kekantor.

                                                                                ***

Flashback on

Saat Alin sudah mulai berjalan dan disana Alin kecil ditemani oleh Ailin untuk bermain bersama, mereka bermain  di kamar Alin yang berada dilantai dua.

“Alin apakah kau senang bermain dengan ku?” Tanya Ailin , sambil menunjukan mainan Alin.

“tatata ....ta” celoteh Alin kepada Ailin

“apa yang kau katakan ? aku tidak mengerti” kata  Ailin sambil mencubit pipi gembul adiknya.

“aduh perutku sakit Alin sayang tunggu kakak sebentar ya , kakak mau kekamar mandi dulu.” Kata  Ailin

Kemudian dia meninggalkan  Alin sendirian dikamarnya dan lupa untuk menutup pintu  kamar adiknya, karena Alin merasa bosan ia berjalan keluar kamarnya.

Setelah selesai urusanya di kamar mandi Ailin segera menghampiri Alin di kamarnya setelah ia tiba di kamar adiknya, ia tidak mendapati seorang pun ada disana dan Ailin bergegas untuk mencari adiknya . saat Ailin berada di lorong rumah ia melihat Ailin sedang bermain di sekitar tangga.

 Ailin takut terjadi apa – apa dengan adiknya itu , kemudian ia bergegas menghampir adiknya . tetapi sayangnya Alin yang melihat kakanya malah mengira kakaknya menggodanya dan saat Alin hendak bangkit dan menghampiri kakakya ia kehilangan keseimbangan tubunhnya dan seketika Alin terjatuh dari tangga dan ia terluka parah.

Seketika Ailin berteriak “Alin” lalu  ia berlari menghampiri adiknya dan seluruh anggota keluarga datang  menghampiri bunyi gaduh tersebut.

Ayah dan ibu Ailin yang tiba duluan langsung  syok melihat putri kecilnya tidak sadarkan diri , melihat terkapar di lantai dengan dilumuri banyak darah sambil dipeluk Ailin yang menangis dan berkata “Alin banggun maafkan kakak, yang telah meningalkan mu sendirian tadi .” kata Ailin sambil terus menangis .

Dengan segera sang ayah langsung merebut Alin dan membawanya kerumah sakit ,namun sang ibu yang sangat syok tiba- tiba saja ibu pingsan melihat keadaan putrinya.

Setelah tiba dirumah sakit Alin segera dibawa ke UGD untuk mendapatkan perawatan intensif , setelah menunggu kurang lebih satu jam  dokter pun keluar dan menghampiri ayah Alin .

“Bagaimana keadaan putri saya dok ?” tanya Ayah Alin kepada dokter .

Dokter menghela nafasnya degan kasar “ untung bapak membawa anak anda tepat waktu , kalau tidak nyawa anak bapak tidak tertolong dan setelah ini anak bapak akan kami pinahkan keruang rawat”

“ baik dok, lakuan apa yang terbaik untuk putri saya!” sambil menganggukan kepalanya.

“Aku tidak aka memaafkanmu Ailin,kau telah melukai putriku!”ucap ayah dalam hati.

Dirumah, sang ibu ditemani oleh Bi Inah dan ada Ailin disana , setelah beberapa saat sang ibu sadar dari pingsanya.Ia kecewa terhadap Ailin,dan sejak saat itu ayah dan ibu sangat membenci Ailin .

Flashback off

Setelah ayah pergi Ailin pun menangis dan kemudian dia ditenangkan oleh Bi Inah, tak lama  taksi yang dipesan sudah datang menunggu didepan gerbang rumah. Ailin bergegas membersihkan buliran air mata yang membasahi wajah cantiknya itu, disana ia mulai merapikan wajahya agar tak terlihat setelah menangis dan tak lupa ia meminta doa kepada Bi Inah agar hari ini dapat diterima kerja “Bi Ailin pamit berangkat dulu ya soalnya taksinya sudah menunggu di depan gerbang dan Ailin minta doa restunya supaya segera diterima berkerja” sambil bersalaman dan mencium tangan Bi Inah.

“pasti non doa bibi selalu menyertai non Ailin, dan hati hati dijalan” kata bibi sambil tangan yang satunya l megelus pucuk kepala Ailin.

Kemudian Ailin keluar rumah dan masuk kedalam taksi yang sudah dipesannya.Di perjalanan Ailin masih terngiang perkataan sang ayah sehingga ia larut kedalam pikirannya. Sampai ia tidak mendengar pertanyaan sang supir.

“ Non anda mau pergi kemana?” tanya sang supir itu sambil mengemudi, namun tidak kunjung ada jawaban dari Ailin dan sang supir bertaya kembali dengan suara yang lebih keras “ non mau pergi kemana ?” tanya sang supir dan seketika itu Ailin sadar dari lamunanya dan berkata “saya mau pergi keperusahaan X Company  pak?” Jawabnya dengan segera.”Baik nona.”

Setelah perjalanan yang kurang lebih sekitar empat puluh lima menit, sampailah Ailin di perusahaan tersebut dan ia segera membayar tukang taksi tersebut serta langsung masuk ke dalam perusahaan itu.

 Didalam sana, Ailin memgambil nomor antrian dan duduk menunggu gilirannya datang.

 

Episode 1

Akhirnya giliran Ailin pun tiba,seorang pegawai perusahaan tersebut menghmapirinya.

“Siapa yang bernama Ailin?dimohon untuk segera masukke ruangan,untuk melakukan interview.” Sambil membawa data peserta yang lain.

Seketika Ailin menganggukan kepala dan bergegas masuk ke dalam ruangan,didalam sana terdapat tiga orang yang menilai Ailin.Kemudian salah satu juri itu bertanya kepada Ailin.

“Jadi nona Ailin,ceritakan tentang diri anda dan alasan adna melamar bekerja di perusahaan ini?” sambil melihat biodata Ailin.

“Perkenalkan nama saya Ailin Nayla,saya lulus jurusan akutansi dan menyelesaikan pendidikan S2 saya. Saya lulus dengan nilai terbaik di kampus saat itu,alasan saya bekerja disini adalah lowongan kerja di perusahaan ini sesuai dengan bidang saya,saya harap,saya bisa bekerja di perusahaan ini.” Jawab Ailin dengan percaya diri.

“Baik nona Ailin berdasarkan data yang anda kumpulkan serta anda sampaikan,anda diterima di perusahaan ini karena anda memiliki kualivikasi yang baik,anda dapat bekerja mulai besuk.” Jawab salah seorang penilai interview.

“Baik tuan,terimakasih.” Jawab Ailin sambil menghampiri ketiga orang tersebut dan saling berjabat tangan.

***

Disisi lain,Alin yang akan menghadapi ujian kelulusan malah menyepelekan dan lebih memilih untuk bersenang senang dengan teman-temannya.

Dikelas,ia tidak memperhatikan guru saat menerangkan pelajaran,seketika itu bel istirahat pun berbunyi dan guru pun mengakhiri pelajaran. “Baik anak-anak,saya sudahi pelajaran ii dan jangan lupa belajar dengan sungguh-sungguh,karna sebentar lagi kalian akan menghadapi ujian kelulusan.”

Setelah itu Alin keluar kelas bersama teman-temannya yang bernama Dina,Ely dan Siska,  mereka menuju kantin sekolah. Sesampainya dikantin mereka memesan makanan dan mencari tempat yang kosong. Sambil menunggu pesanan mereka datang,mereka pu berbincang-bincang.

Dina seketika membuka percakapan. “Bagaimana setelah lulus kita akan mengadakan pesta?”.

“Aku setuju!!tapi dimana kita akan merayakannya?”. Jawab Siska menjawab pertanyaan Dina.

Kemudian Alin angkat bicara, “Aku setuju!!Bagaimana kalau di hotel saja?!”.

“baagaimana kalau kita merayakanya di hotel milik ayah ku aku akan bertanya kepa ayah ku , mungkin dia akan  mengijinkannya.” Kata Ely.

Setelah itu makanan yang mereka pesan pun datang,dan mereka mengakhiri pembicaraan karena waktu istirahat hanya lima belas menit saja.

Setelah dari perusahaan X Company, Ailin pergi ke Panti Asuhan Kasih Sayang. Disana ia melihat anak-anak sedang bermain kejar-kejaran.

Disana Ailin menghampiri ibu panti yang bernama Bu Asih, kemudian Ailin mengabari Bu Asih bahwa dia sudah lulus kuliah dan sekarang bekerja di perusahaan X Company.

“Selamat siang bu?” sapa Ailin. Kemudian Bu Asih menjawab dengan lembut “Siang nak..Ada apa datang kemari??”

“Jadi begini Bu, Saya rindu Ibu dan anak-anak panti disini.” Jawab Ailin sopan.

“Ibu juga rindu kamu nak,,Semenjak kamu SMA sampai saat ini kamu sering kesini menemui kami semua.”

“Oh iya bu,saya sudah lulus S2 dan saya menjadi lulusan terbaik,sekarang saya bekerja di perusahaan X Company.”

“Wah..Selamat nak,kamu memang hebat!!Ibu bangga terhadapmu..” Puji Ibu terhadap Ailin.

Kemudian Ailin menghampiri anak anak dan ikut bermain bersama mereka. Tak terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 15.30, waktunya Ailin pulang ke rumah.

“Adik-adik semua,ini sudah sore dan waktunya kakak pulang ya.Lain kali kakak pasti kesini lagi.” Ucap Ailin dengan lembut.

“Yaahh,kak kok gak nanti aja pulangnya.Kan kita belum puas bermain dengan kakak!” sahut salah  seorang dari anak-anak panti.

“ tidak boleh sayang kakak harus pulang nanti kakak dicari sama keluarga kakak, lain kali kakak kan lebih lama main kesini ya !”

“Baik kakak kami tunggu ya” ujar anak itu dengan penuh harapan.

“ iya sayang kakak tinggal cari ibu Asih dulu ya kakak mau berpamitan dengan ibu Asih dulu , kalian lanjut bermain !” jawab Ailin sambil meninggalkan mereka.

Kemudian Ailin masuk kedalam rumah panti dan Ailin memeaggil nama  Bu Asih.

“Bu Asih ......... Bu Asih ...........Bu Asih”  Panggil Ailin berulang ulang.

“ Iya ada apa Ailin kenapa mencari ibu?” seketika keluar dari kamar dan menghampiri Ailin.

“Begini bu Ailin mau pamit pulang dulu soalanya sudah sore”

“ oh iya silah kan nak , kapan kapan kesini lagi ya sana gih nanti Ayah dan Ibumu mencari mu.” Jawab bu Asih sembari bersalaman dengan Ailin. dalam hati Ailin berucap “ seandainya ibu tahu bahwa Ayah dan ibu sangat membenciku pasti ia sangat sedih”

“ baik bu”  Ailin meninggalkan panti sambil melambaikan tangannya. Kemudian pergi meninggalakn panti dan pulang kerumah mengendarai taksi.

***

Sesampinya dirumah Ailin bergegas mandi dan membantu bibik untuk menyiapakan makan malam.

“Bi Inah Ailin bantu ya “ kata Ailin sambil meng hampiri Bi Inah didapur.

“tidak perlu non saya bisa melakukannya sendiri sebaiknya non Ailin duduk saja” jajjab Bi Inah menola dengan halus.

“Tidak Bi aku akan tetap membantu Bi inah memasak lagipula aku harus melakukan sesuatua agar tidak merepotkan keluarga ini Bi” ucap Ailin dengan lembut.

“ baik non jika non memaksa” ucap Bi inah yang tidak bisa menolak bantuan Ailin.

“Bi aku akan memeoton sayur dan Bi inah lanjutkan saja menggoreng ikannya !” ucap Ailin dengan antusias.

Setelah berkutat cukup lama sekitar 1 jam di dapur bersama Bi Inah akhirya masakan yang di siapkan sudah matang semua dan Ailin meletakan semua makanan di atas meja makan sedangkan Bi Inah mengambil piring dan meletakannya diatas meja makan.

“Non sudah waktunya makan sebaiknya non tunggu disini Bibik akan memanggil non Alin ,serta tuan dan nyonya .”

“Tidak bik biar aku yang panggil Ain Bi Inah ang panggil ayah dan Ibu saja”

“Baik non”  ucap bibi kemudian bergegas memanggil mjakannya tersebut.

Ketika Ailin tepat berada di depan pintu kamar Alin , Ailin mengetuk pintu kamar adiknya.

“Ailin cepat turun makan malam sudah siapa” kata Ailin dibalik pintu.

“iya kak sebentar lagi aku akan turun lebih baik kakak duluan saja” kata Alin sedidikit berteriak.

Kemudian Ailin memebuka pintu dan menyeret Alin yang ternyata sedang asik bermain hpnya ., seketika iti Ailin merebut hp Alin

“Sebaiknya kamu terun karena Ayah dan Ibu sudah  menunggu di sana “

“Iya iya kakak bawael sekali” kata Alin kemudian turun dan meninggalakn Ailin kemudian disusul sang kakak turun, mereka turun bersama sama .

Sesamapainya dimeja makan.

“Salamat Malam Pa... Ma” kata Alin sambil duduk di kursi .

“Selamat malam sayang” ucap mama dan papa bersama sama

“selamat malam semua” kata Ailin sambil duduk di kursi disamping Alin.

Namun hanya Alin saja yang menjawab Ailin. “ selama malam kakak”

Disana Ailin sangat sedih karena ayah dan ibu tak menganggapanya dan dia diam dan memeilih untuk makan.

“Nak nanti selepas  makan malam papa sama mama mau bicara sama kamu”kata papa sedikit serius .

“Baik pa” kemudian Alin mengambil makanan .

Di ruangan makan hanya ada keheningan hanya ada dentuman sendok saja yang terdengar disana.

Episode 2 {peringatan}

Setelah selesai makan malam, Alin sudah siap untuk membicarakan hal penting dengan Papanya yang berada di ruang tengah.

“Alin kenapa akhir akhir ini kamu tidak fokus belajar?”  kata Papa sambil menikmati secangkir kopinya.

“Bukan begitu Papa, Alin hanya sedikit  lelah  dan bosan lagipula Papa kan berpengaruh,  Papa adalah donatur terbesar di sekolah Alin,  jadi pasti Alin tetap lulus kok” kata Alin sambil membanggakan  Papanya.

“Sayang tidak boleh seperi itu!  Walaupn Papa menjadi donatur terbesar, kamu harus tetap belajar sungguh- sungguh kau tidak boleh memanfaatkan status yPapamu disekolah!!”  ujar Papa dengan sedikit nada tinggi.

“ Tapi Pah  Alin tidak mampu mengejar ketertinggalan Alin Pah..”  rengek Alin kepada Papanya.

“Kau lebih memilih belajar sungguh-sungguh, atau semua  fasilitasmu Papa cabut!?”  ujar Papa dengan nada memperingati.

“Jika kamu tidak memperbaiki sikap serta nilai sekolah,  maka jangan harap kamu masih bisa memakai semua fasilitas yang Papa kasih, Papa akan memblokir kartu  ATM milik mu, mengambil kunci mobilmu serta apapun yang Papa berikan kepadamu!!”  Papa memperingatinya sekali lagi.

“ Baik Papa aku akan menuruti semua yang  Papa inginkan, tapi jangan cabut semua fasilitasku,  aku tidak bisa hidup tanpa itu” rengek Alin.

“Papa akan ingat kata-katamu,  jika kamu tidak bisa meningkatkan nilai mu maka siap siap saja Papa tidak akan sugkan untuk....” seketika Alin memotong  pembicaraan Papanya. “Baik Pah  Alin janji tadak akan mengecewakan Papa..” sambil  memegang tangan Papanya agar tidak marah lagi tarhadapnya.

“Ya sudah, mulai hari ini kamu harus belajar sungguh-sungguh!!..” perintah Papa kepada Alin.

Setelah berbicara dengan Papa, Alin kembali menuju kamar. Saat Alin berjalan ke kamar tiba-tiba Mama memanggilnya.

“Alin sayang, tolong panggilkan kak Ailin yaa.. Katakan padanya untuk menemui Mama di bawah.” Pinta Mama kepada Alin.

“Baiklah Mah,akan ku sampaikan.” Jawab Alin.

Kemudian Alin sampai di depan pintu kamar kakaknya, lalu Alin mengetuk pintu kamarnya.

“Kakak....kak..” Panggil Alin kepada kakaknya.

Kemudian Ailin membuka pintu kamarnya. “Iya ada apa Lin??” jawab Ailin.

“Kak, Kakak disuruh Mama untuk menemuinya sekarang di bawah.” Ucap Alin.

“Oohh, Baiklah, Kakak akan segera turun dan menemui Ibu.” Jawab Ailin kemudian turun menemui Ibu.

Setelah sampai bawah, Ailin menyapa Ibu kemudian ikut duduk di kursi sampingnya.

“Selamat malam Bu,ada apa memanggil saya??” tanya Ailin kepada Ibu.

“Hmmmmm...Ibu hanya sekedar mengingatkanmu saja. Kamu disini hanya menumpang saja, sekarang kau sudah lulus kuliah kan... Jadi kau pasti memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan sendiri??” kata Ibu dengan nada ketusnya.

“Iya Buu, Ailin sudah memiliki pekerjaan, mulai besuk Ailin sudah bekerja.” Jawab ailin dengan sopan.

“Jangan lupa posisimu disini,kamu harus tetap bekerja disini seperti Bi Inah, meskipun kamurmu lebih besar dari Bi Inah,tapi kau harus tetap sadar posisimu sama dengannya!!”  Jawab Ibu sedikit  pedas.

“Baik bu Ailin ingat itu , besuk saya sudah mulai berkerja jadi saya tidak bisa sepenuhnya bertanggung jawab seperti yang Bi Inah lakukan”  kata Ailin sedikit takut.

“ Ya lakukan apapun yang penting tetap ingat tugas mu dengan baik, ingat kamu harus bangun lebih pagi dan setelah pulang kerja lakukan pekerjaanmu dirumah!!” perintah Ibu tegas.

“Baiklah bu, aku akan melakukan semua agar Ibu dan Ayah memaafkanku.” Jawab Ailin sambil menundukkan kepalanya.

“Jangan lupa habis ini kamu membersihkan piring  yang barusan untuk makan malam,setelah itu kamu boleh tidur.” Perintah bu sekali lagi.

Kemudian Ailin bergegas menuju dapur dan membersihkan semua piring maupun gelas yang kotor, setelah selesai Ailin kembali ke kamarnya untuk istirahat.

Keesokan harinya, cahaya matahari belum juga tampak begitu pula ayam yak kunjung berkokok itu karean Ailin bangun pukul tiga dini hari, ketika semua orang masih tertidur Ailin pun sudah beraktivitas ia hendahh megepel lantai dan mencuci pakaian,.

Tak terasa semua perkerjaan Ailin sudah selesai matahari mulai menampakan cahayanya, dan disana ailin bergegas untuk mandi serta bersiap berkerja karena ini hari pertamanya. Setelah Ailin selesi bersiap sekitar pukul 05.45 ia kemudian turun membantu Bi Inah didapur.

Di waktu yangsma sang Ibu membagunkan putri kesayangnnya yaitu Alin dikamarnya.

“Alin sayang  cepat bangun dan segera bersiap untuk kesekolah nanti Papa marah lho kalau kau tidak cepat bangun.” Kata ibu menakut nakuti Alin.

Namun seketika Alin terbangun karena teringat akan ancaman sang  papa kemarin malam, lalu ia bergegas untuk menuju kamar mandi dan segera membersihkan diri. Ibu yang melihat itu pun terkekeh geli kan kelakuan putri kandungnya itu.

Di bawah sana Bi Inah sudah memasak sarapan pagi dan seketika Ailin menghampiri Bi Bnah.

“selamat pagi Bi” salam Ailin kepada Bi Inah.

“Selamat pagi non Ailin” jawab Bi Inah ramah.

”Bi apa yang bisa saya bantu ?” tanya Ailin

“tidak usah non masakanya hampir selesai tiggal nanti buat minum saja.” Ujar Bi Inah.

“baik bi biar aku saja yang buat minumnya bibi lanjutkan saja memasknya!”

“Baik non” kata bibi sambil menumis sayur .

Kemudian Ailin menyiapkan empat gelas minuman yang satu berisi kopi panas untuk ayahnya karena setiap pagi Ia selalu memeinum kopi , dan yang lainya susu hangat .

Setelah semunya matang dan makanan serta minuma sudah s iap diatas  meja para penghui rumah turun untuk sarpan.

Ayah yang sudah turun bersama ibu kemudian duduk di ruang  makan kemudian disisul dengan Alin.

“ selamat pagi pa ma “ sambil mencium pipi kedua prang tuanya.

“ Selamat pagi sayang “ ucap papa kemudian disusul ibu menjawab dengan hal yang sama.

Kemudian Ailin yang masi berada didapur dipangil Alin dan kebetulan letak ruang makan bersebelahan dengan dapur sehingga terlihat Ailin yang masih sibuk berada di dapur.

“kakak ayo cepat kita sarapan bersama kami semua sudah menunggumu” kata Alin sedikit mengeraskan suaranya .”

“ iya Alin tunggu sebentar” kata Ailin sambil bejalan menghampiri meja makan.

Setelah semua duduk dimejamakan semua orang makan dengan hikmat atanpa sepatah kata , beberapa menit kemudian semua orang sudah selesai bersarapan dan ibu mengantar Ayah dan Alin untuk berangkat di dpan rumah sana ibu berkata “ hati hati dijalan sayang” sambil mencium tangan suaminya .

“Alin pamit dulu ya ma” sambi mencium tangan mama dan papanya kemudian berangakat di antar oleh supir pribadinaya. Tak alam sang ayah bersngkat kekantor miliknya.

***

Di meja makan

Ailin sedang membereskan piring dan gelas  yang kotor ditemai Bi Inah disana  sehingga perkerjanya cepat selesai. Setela selesai beres –bers Ailin pamit debgan bi Inah.

“Bi Ailin pamit berngakat  kerja dulu ya” sambil mencium tangan bi Inah .

“ baik non” jawab bi Inah sambi membalas asalaman Ailin

 Di depan pintu  ruamah Ailin berpapaan denga Ibunya .

“Bu Ailin pamit berngakat  kerja dulu ya” sambil menyodorkan tangan hendah mencium tangan ibunya.

Namun Ibuny malah berlalu meninggalkan Ailin masuk kedalam rumahnya tersebut.

Ailin saat itu sangat sedih dan kecewa namun semua itu ia hiraukan dan ia kemudian pergi untuk berangkat kekantor mengendarai taksi yang dipesannya.

Episode 3

Disuatu ruangan apartemen mewah ada seorang pria tampan yang sedang bersiap untuk berangkat kekantor, dengan kemeja berwarna putih dipadukan dengan jas berwarna hitam senada dengan warna celanannya. Seakan meninggkatkan kharisma sang empunya membuatnya ia lebih tampanberkali kali lipat.

 Saat ia berangkat menuju kantor  diperjalanan hampir saja berserempetan dengan taksi yang ditumpangi oleh Ailin. seketika mobil keduanya mengerem mendadak.

“Ada apa pak mengapa berhenti mendadak?” tanya Ailin kepada supir taksi tersebut.

“Itu saya hapir saja menyerempet mobil mewah itu non saya keluar sebentar ya” jawab pak supir kemudian turun dari mobil untuk menghapiri sipemilik mobil mewah tersebut.

Di mobil sebelah.

 si pria tampan tersebut menahan amarahnya karena kejadian tersebut kemudian ia mengerutu untuk meluapkan kekesalanya.

“ dasar menggangu, jika saja aku tidak terburu buru maka dia akan aku marahi habis - habisan .”  decak pria tampan itu yang masih duduk didalam mobil.

Tiba tiba sang supir taksi mengetuk kaca mobil sang pria, dan sang pria tersebut membukakan kaca jendelanya.

“ bisakah kamu mengendarai mobil dengan hati hati” kata sang pria sambil meluapkan amarahnya kepada sang supir taksi.

“maaf tuan saya memang ceroboh” jawab sang supir taksi yang sadar kalau ia tidak seharusnya membuat masalah dengan orang kaya maka bisa – bisa sang supir dipecat dari perkerjaannya dan bagaimana nasib anak dan istrinya nanti.

“ya sudah sana kau menggangu saja, cepat singkirkan mobilmu aku tidak ada waktu untuk mengurusi ini!”  Perintah sang pria tampan dengan suara sedikit meninggi.

“i.... ii....  iya tuan” ucap sang supir dengan suara terbata – bata dan dalam batinya berkata “ untung saja keberuntungan masih berpihak kepadaku jika orang kaya tersebut memperpanjang urusanya maka habislah aku.”

Kemudian sang supir bergegas masuk kemobil dan menepikan mobilnya agar si pria tampan tersebut dapat segera berangkat menuju kekantor.

Setelah mobil di tepikan si pria tampan tersebut bergegas menginjak gas mobilnya dengan kecepaatan tinggi sampai sampai mobil yang dikendarainnya sudah tidak terlihat lagi.

Dialam taksi Ailin khawatir bahwa ia akan terlambat untuk hari pertamanya berkerja diperusahaan X Company dan kemudian Ailin mengatakan kepada sang supir bahwa jika dia tidak segera berangkat maka ia akan terlambat.

“ pak saya sudah hampir terlambat untuk berkerja.” Kata Ailin dengan mimik muka hawatir.

“Baik non kita akan segera berangkat” kata sang supir kemudian mulai untuk berangkat mengantarkan Ailin kekantor.

Setelah sampai didepan kantor Ailin segera membayar sang supir dan bergegas masuk kedalam kantor.

“untung saja lima menit lagi aku pasti sudah terlambat berkerja, aku tidah boleh memberikan kesan buruk di hari pertamaku berkerja disini” ujar ailin berbicara dengan dirinya sendiri.

Saat aku melangkahkan kakiku kedalam akupun disambut ramah oleh para  karyawan di sana, sebelum itu aku di perintahna untuk menemui manager keuangan di kantor ini. Dan aku memberanikan diriku untuk bertanya kepada resepsionis  yang ada didepan sana.

“ permisi bisakah saya bertemu dengan  manager keuangan disini” tanya Ailin kepada sang resepsionis.

“ apakah anda sudah memiliki janji kepada pak manager?” tanya sang resepsionis tersebut.

“ sebelum itu saya sudah diperintahkan untuk menemui manaager keuangan disini untuk penempatan perkerjaan saya ini” jawab Ailin dengan sopan.

“sebentar saya tanyakan terlebik dahulu” sambil memencer tombol telefon untuk menghubungi sang manager keungan. Lalu diseberang sama mengangankat telefon yang dikhususkan untuk perkerjaan kantor tersebut.

“iya ada apa?” tanya sang manager’

“ini pak ada pegawai baru katanya disuruh bertemu dengan bapak saat ini.”

“yasudah persilahkan dia keruangan saya!” perintah sang manager itu.

“baiklah saya akan antarkan keruangannya sekarang” jawab sang resepsionis dengan nada yang sopan.

“baiklah nona saya akan mengantar anda keruangannya.” Sambil menuntun ailin agar mengikutinya.

Setelah sampai kedepan ruangan sang manager keuangan di kantor tersebut si resepsionis mengetuk pintu ruangantersebut dan segera masuk untuk menginformasikan kedatangnnya.

“permisi pak saya sudah mengantarkan pegawai tersebut”

“yasudah kamu boleh pergi dan persilahkn dia masuk keruangan ini !”

“baik pak” kemudian sang resepsionis keluar dan memberitah Ailin untuk masuk kedalam ruangan tersebut.

Setelah masuk Ailin berdiri didepan meja samg manager.

“ duduk lah”. Perintahnya kepada Ailin.

“baik pak...... perkenalakan nama saya Ailin saya pegawai baru yang ditugaskan didepartemen bapak tapi saya masih bingung saya ditempatkan dibagian yang mana ?” tanya ailin kepada sanga manager.

“oh iya... perkenalakan nama saya Randy Wijaya Kusuma, saya baru dapat informasi bahwa akan ada karyawan baru yang ditempatkan di departemen saya jadi saya berniat untuk memasukan anda sebagai financial analyst .”

“ baik pak saya mengerti”jawab ailin

“ kamu tahu kan kalau kamu ditugaskan di departemen keuangan ini karena kualifikasi mu samgat baik, disini kamu ditugaskan untuk menganalisis keuangan perusahaan tidak hanya itu tugas mu juga menerjemahkan data data perusahaan”

“ ya pak saya tahu,  saya tidak akan mengecewakan bapak.”

“tapi kamu tahukan bahawa data data yang kamu berikan harus akurat karena data tersebut dijadikan dasar pertimbangan pengambilan keputusam bisnis serta mengatur setrategi bisnis untuk kedepannya.” Kata pak manager kepada Ailin.

“iya pak saya akan berusaha semaksimal mungkin agar teliti dalam mengerjakanya”

“ baiklah saya percaya dengan mu, sekarang kamu bisa mulai untuk berkerja saya akan tunjukan ruang kerjanya.” Kemudian bangkit dari tempat duduknya untuk menunjukn ruang kerja Ailin.

“Oh iya satu lagi biasanya para karyawan disini memanggil saya dengan sebutan pak Randy jadi kamu bisa memanggil saya seperti itu.”

“baik pak Randy, saya akan mengingatnya.” Jawab Ailin.

Kemudian Randy menunjukan tempat Ailin bererja dan sebelum itu ia juga mengenalkanya ke karyawan yang lainnya.

“ mohon perhatian kepada seluruh karyawan di departemen keuangan ini disini kita kedatangan anggota baru yaitu nona Ailin , silahkan perkenalkan diri anda kepada seluruh karywan disini!” perintah pak Randy kepada Ailin.

“perkenalan nama saya Ailin sayan karyawan baru diperusahaan ini” ucap Ailin sedikit malu.

“ ia akan berkerja sebagai financial analyst di kantor ini, jadi bantu dia jika ada kesulitan dalam berkerja ya !” ucap Randy kepada seluruh karyawanya.

“baik pak” ucap seluruh karyawan di departemen tersebut.

“mohon bantuanya ya” ucap Ailin dengan ramah.

“ oh iya nona Ailin ruangan Anda disebelah sana , ruangan kosong itu milik mu” sambil menunjukan jari telunjuknya mengarah keruangan tersebut.

“ apakah ada yang dibutuhkan lagi ?” Tanta pak Randy kepada Ailin.

“tidak ada pak anda boleh melanjutkan perkerjaan bapak.”

“ kalau sudah selesai urusannya saya pergi mengurusi urusan yang lainya .”

“baik pak, terimakasih sudah merepotkan bapak Randy” ucapa Ailin dengan rasa hormat.

“sama sama itu memang tugas saya, kalau begitu saya permisi dulu”. Kemudian Randy pergi meninggalkan Ailin.

***

Di tempat lain tepatnya diruangan yang cukup luas dengan satu set meja kerja dan di pojok dindig terdapat sebuah sofa panjang dan meja , seorang yang sedang berkutat degan berkas berkas yang selalu menumpik setiap harinya.

Ia adalah seorang CEO yang sudah meraih impianya diusia yang masih terbilang sangat muda. dia adalah Bramasta Bumi Airlangga adalah putra bungsu dari keluarga Airlangga yang sangat kaya raya, keluarganya dikenal memiliki perusahaan yang sangat besar karena sudah memiliki banyak cabang diberbagai kota besar serta adalah keluarga yang paling disegani oleh kalangan pengusaha.

Putra bungsu dari kelurga Airlangga itu sering dipanggil dengan sebutan Bram,  ialah sang pemilik rupa yang sangat tampan sampai – sampai  para wanita ketika melihat ketampananya akan terpesona. Namun, sifatnya yang sangat arogant terhadap seorang yang tidak dikenalnya dan terhadap para karyawan membuat ketampananya bertambah berkali - kali lipat.

Saat dia sedang fokus terhadap perkerjanya sekertarisnya masuk dan menberitahukan Baram sesuatu hal, sekertarisnya itu bernama Rayhan Aditia Putra dia terliah masih muda , seusia bahkan tak kalah tampan dengan Bram CEO dari perusahaan tersebut.

 Memang mereka seusia karena mereka berdua adalah teman satu kampus bahkan lulusan terbaik dikampus yang sama,  Jadi meskipun masih muda tapi kemampuannya tidak dapat diragukan lagi. Diluar perkerjaan mereka terlihat sangat akrab namun saat berkerja tetap menunjukan sifat profesionalnya.

“permisi tuan saya mau memberitahukan jadwal anda kali ini.”kata Rayhan kepada Bram”

“ ya katakan lah” sambil meletakan berkas berkas yang sedang dikerjakannya diatas meja.

“ pukul sebelas ada meting membahas tender , pukul 13.00 bapak ada pertemuan klien di restaurant  bintang lima untuk membahas tentang kerjasama perusahaan , dan setelah itu jadwal bapak untuk meninjau proyek mall yang sedang dikerjakan di pusat kota ini pak.” Kata Rayhan dengan runtut.

“baiklah kamu boleh pergi” kata Bram sambil memulai kembali mengerjakan dokumen yang diletakan tadi.

Episode  4

Waktu sudah menunjukan pukul 10.00  disekolah Alin waktunya untuk beristirahat “ kring kring kring waktu istirahat telah tiba.” bel istirahat pun berbunyi. Teman teman Alin menghampiri Alin untuk mengajaknya makan di kantin namun terlihat Alin sedang tidak konsentrasi sehingga ia tidak mendengarkan ajakan teman – temannya.

“ Alin ayo pergi ke kantin ?” Ajak Ely salah satu temannya itu.

Namun Alin masih sibuk didalam pikirannya “ bagaimana jika aku gagal alam ujian sekolah nanti dan semua fasilitas yang ayah berikan kepadaku dicabut, aku harus apa?” ucap ailin dalam hati sambil menigit kuku kukunya yang indah.

“ woy, Alin mau pergi ke kantin gak?” tanya Ely ulang sambil menepuk bahu Alin.

“kok malah melamun aja, ayo nanti  keburu penuk kantinya ?” kata Siska.

“ iya ayo nanti keburu penuh.!” Kata Alin sambil bangkit dari tempat duduknya dan segera meninggalakan kelas.

Kemudian diperjalanan mereka saling  bercakap cakap.

“ hey Lin tadi kenapa kamu melamun ?” tanya dina kepada Alin.

“iya gak biasanya kamu ngalun mikirin apaan sih?” timpa Ely yang ikut bertanya kepada Alin.

“ nanti aja gue ceritain pas sudah sampai di kantin!” kata Alin saat itu.

“ yaudah gih kita jaanya cepetan kita semua kepo lagi ! jawab Siska mengajak teman temannya untuk bergegas menuju kantin.

Setelah sampai dikantin semuanya sudah memesan makannnya mereka masing masin dan kemudian Alin angkat bicara kepada teman temanya itu.

“ gue khawatir sama nasip gue nanti” kata Alin ambigu dan saat itu alin sedang mengaduk aduk makanannya.

“ khawatir tentang apa ?”  tanya siska kepada Alin .

“ Apa jangan jagan elo mau dijodohi atau elo hamil diluar nikah?” Tanya Dina sok tahu.

Tiba tiba saja Alin yang sedang menelan makananya tersedak, dan Eli yang duduk diebelah alin pun menyodorkan air minum untuk melegakan tenggorokan Alin dan alin pun segera meminumnya.

“ Din kalau ngomong jangan asal bicara, nik kasian Alin kan jadi tersedak” kata Ely memperingati Dina.

“iya iya maaf lagian perkataan Alin ambigu banget sih jadi aku nyimpulin kayak gitu deh” jawab Dina cengengesan.

“ya lagian orang belum selesai ngomong aja udak motong pembicaraan orang aja” jawab Alin setelah selesai minum.

“sekarang ayo terusin apa yang mau elo katakan ?” tanya Siska sambil menyuapakan makanan kemulutnya.“

“ sebenarnya aku disuruh ayahku untuk lebih fokus dalam kelulusanku” jawab Alin sedih.

“ jadi apa hubungannya dengan masa depan mu ?” tanya siska kepada Alin.

“ ya masalahnya ayahku mengancamku bahawa jika aku tidak mendapatkan nilai  yang baik dalam ujian kelulusanku maka semua fasilitasku akan diabut olehnya.” Jawab Alin dengan nada yang sedih.

“ya solusinya kamu harus belajar dengan keras dong.!” Jawan Dina sepontan.

“ya gimana caranya aku aja kayak gini, lihat buku aja udah ngatuk  jadi gimana caranya biar aku bisa belajar sungguh – sugguh?” jawab Alin putus asa.

“bener juga sih kata Alin, dia kan anaknya kayak gitu” Kata Dina yang membuat semangat Alin tambah turun.

“ yaudah belajar sama aku aja nanti pulang sekolah belajar bareng di restaurant deket sekolah  kan sekalian makan makan dan pakek wifi gratis kan lumayan” jawab Ely santai.

“ ya nilai kamu kan gak bagus bagus amat “ jawab siska .

“ ya emang tapikan nilai yang paling bagus diantara kitakan aku.” Jawab Ely membanggakan diri.

“ya ya ya nanti kita belajar bareng sepulang sekolah.” Jawab Alin pasrah.

“ emang di rumahmu gak ada wifi sampek numpang direstaurant segala? Tanya sisika kepad Ely.

“ada sih tapi sekali kali cooba wifi gratis , osen tiap hari pakek wifi rumah mulu.” Jawab Ely kepada siska.

“ ampundeh temen kalian ini “ jawab Siska .

“ ye temen elo juga kali” jawab  Ela.

“Yaudah dari pada bicara terus makanannya keburu dingin , kita harus makan cepet nanti waktu istirahat habis lagi” kata Alin kepada teman temannya.

Setelah selesai makan mereka kembali kekelas dan melanjutkan untuk memulai pelajarannya.

***

Di tempat lain diwaktu yang sama Ailin yang sedang mengerjakan laporan keuangan milik perusahaanya dia harus bisa menyelesaikan laporan tersebut karena ia dikejar target sampai besuk, dia harus menyerahkannya kepada manager Rayhan. Dengan antusias Ailin masih saja sibuk mengerjakannya hingga Ailin lupa waktu untuk makan siang. Namun, sejak dulu Ailin  sudah biasa tidak makan dijam jam saat ini dan alasan lain karena ia tidak ingin mengecewakan kepercayaan manager Rayhan disaat hari pertamanya berkerja serta ia harus menunjukan bahaw ia bisa menlakukannya.

Kemudian ada salah seorang karyawan yang menghampiri Ailin untuk mengajaknya makan siang

“ hai Ailin apakak mau bergabung untuk makan siang dengan kami” tanya karyawan tersebut.

“ bagaimana ya laporan yang aku kerjakan saja masih banyak sekali dan terlebih lagi dirumah aku tidak ada waktu untuk mengerjakan perkerjaaan kator pasti ibu akan marh kalau tau au tidak membantu Bi Inah tapai kalau aku tidak ikut bergabun nanti disangkanya aku tidak ingin bergaul dengan mereka”jawab Ailin dalam hati  dan sambil berfikir sejenak” baiklah aku akan ikut sebentar ya akua akan merapikan berkas berkan ini dulu.” jawab Ailin kepada rekan kerjanya

“ oh iya perkenalkan namaku Ratu” sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.

“ salam kenal Ratu aku Ailin.” sambil menerima uluran tanggan dari ratu.

“ ayo gih kita ke kantin kantor kita bergabung denga teman teman yang lainya.” Ajak Ratu.

“iya ayo” jawab Ailin singkat.

Setelah sampai kekantin merek bergabung dengan tiga karyawan yang lainnya yaitu Doni, Ratna,Bhanu, dan Dinda.

“ hei Aku bawa temen baru nih” kata ratna sambil menyapa teman temannya.

“sini duduk sudah aku pesenin dua porsi makan ni tinggal nunggu makanannya diantar aja .” ajak Doni kepada Ailin dan Ratu.

“ perkenalan nama saya Ailin” dengan suasana yang sedikit canggung.

“ ya ampun gak usah formal kayak gitu kali,kayak sama atasan aja . kenalin nama gue Doni “ jawab doni santai.

“ iya” jawab Ailin .

“ nama gue Rata dan temen gue yang cewek itu namanya Dinda” jawab Ratna memperkenalkan diriny serta temanya.”

“ dan yang temen cowok satu itu...” sambung Ratna.

“ stop” tiba tiba Ratna tidak lagi melanjutkan perkatannya. “ biar gue sendiri aja yang memperkenal kan iri gue .” kata Bhanu.”

“ ya ya serah lo deh” jawab Ratna pasrah.

“ kenalin nama gue Bhanu, karyawan paling ganteng di kantor ini.” Sambil menyodorkan tangannya kepada Ailin.

“ ya saya Ailin” sambil menerima uluran tangannya karena kebetiln mereka duduk berhadapan.

“ ye narsis amat lo memtang menta ada karyawan baru aja kayak gitu” kata Doni.

“ ya emang dari sononya gue ganten ko, lo sirik ya? Tanya Bhanu denagn percaya diri.

“ sarap lo ya , Ailin jangan peratiin mereka mereka emang kayak gitu.” Kata Ratu kepada Ailin.

Ailin malah tersenyum melihat tingkah lucu teman baru laki lakinnya itu.” Yaampun manis banget senyuman pasti li ditakdirkan buat gue.” Kata  Bhanu tak tahu malu.

“ yaampun muai lagi tu orang sarapnya Ailin gausah didengeri omongnya dia,  dulu kita juga digituin sama Bhanu yang aneh itu” Jawab Dinda.

“permisi ini pesananya” kata mbk mbk kantin sambil meletakan makanan diatas meja.

“ makasih mbak “ jawab Ratu. Kemudian mereka makan sambil berbincang bincang dengan santai sampai jam makan siang habis.

 ***

Episode 5

Setelah makan siang selesai  Ailin bersama kawan barunnya itu  kembali melakukan Aktivitasnnya dikantor.

Di perjalanan mereka berbincang bincang meningkatkan kedekantan dan keakraban yang barusaja dibangun.

“ hey Ailin  boleh lah minta nomor hp milik mu ?”  tanya Bhanu  untuk mendekati Ailin.

“ buat  apa ?” tanya  Ailin balik.

“ ya buat kontek kontekan lah, masak iya kamu ngak punya nomor temenmu  yang bisa dihubungi.” Les Bhanu kepada Ailin.

“ iya juga sih .” jawab Ailin sambil berfikir.

“ Lin lo yakin mau kasih nomor ke dia ? mending sama gue aja  apa  pokoknya selai  Bhanu  tuh!” sahut Ratu .

“iya lin sama kita aja jangan sama Bhanu entar elu digoain lagi sama dia.!” Jawab Ratna  kepada  Ailin.

“ ya sudah semua  aku  kasih  nomor hp ku  ini tolong di catat  085-XXX-XXX-XXX” udah kan itu kalian simpen  terus chat aku ya biar aku namain kalian satu satu.”

“ siap boss” jawab  Ratu dan Ratna  kompak.

”siap jodoh ku aku akan menyimpanya baik baik” jawab  Bhanu pada Ailin.

 “yaampun  kasihan Ailin kali yang tadi udah kenyang makan di kantin, takutnya dia muntah denger gombalan lo itu” kata Rayhan kepada Bhanu.

“yakali Han sampek muntah segala tega banget lo sama temen sendiri, elo gak mau mendukung temen baik lo ini buat mengejar jodohnya gitu” sambil menunjukan Tampannya yang sok sokan memelas itu.

“ jijik gue lihar mukalo kayak gitu” kata Ratu kepada Bhanu.

“ iya lo  itu lebay banget  deh” sambung Ratna. “ mendingan  kita duluan aja supaya ngak dengerin ocehan Banu ysng un faedah naget” Ajak  Ratu  dan disusul oleh Ratna Menarik tangan Ratu dan Ailin” ayo buruan kita pergi dari sini  bisa- bisa telinga  kita  panas dengerin Bhanu ngombal terus,”

“iya ayo , aku duluan ya Han , Bhan” kata Ailin kepada Rayhan dan Bhanu

Lalu dijawab dengan anggukan dengan Rayhan dan dijawab oleh Bhanu “hati hati ya lin .” Dan semuanya kembali ketempatnya masing masing untuk menyelesaikan pekerjaanya.


bersambung.....

Komentar

Postingan Populer