Kadang jadi perempuan itu melelahkan."


Harus kuat. Harus sabar. Harus bisa semuanya. Tapi pernah nggak... kita nanya:

"Sebenarnya, aku ini untuk siapa?"

Kita dituntut jadi istri yang sempurna, ibu yang ideal, wanita yang sukses... tapi kadang, kita lupa nanya:

"Apa Allah ridha?"

saya adalah hamba Allah jadi ketika saya berada di saat itu

Perempuan dituntut ini itu, tapi jarang ditanya: "Kamu baik-baik aja?"

Berikut doa, nasihat, dan tips yang bisa membantumu menjaga keseimbangan hati dan diri sebagai perempuan yang kuat, sabar, dan selalu dekat dengan Allah.

 Doa

**Doa Meminta Kekuatan dan Keteguhan Hati**  

اللَّهُمَّ عَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي وَانْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي وَزِدْنِي عِلْمًا  

*“Ya Allah, ajarilah aku apa yang bermanfaat bagiku, dan manfaatkanlah aku dengan apa yang Engkau ajarkan, serta tambahkanlah ilmuku.”*  

Doa ini memohon ilmu dan kekuatan dari Allah agar kita bisa menjalani peran hidup dengan hikmah dan keteguhan.


**Doa Memohon Ketentraman dan Kesabaran**  

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ  

*“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kepada kami kesabaran, teguhkanlah langkah kami, dan tolonglah kami menghadapi kaum yang kafir.”*  

Doa ini menguatkan jiwa di tengah tantangan hidup.


***


### Nasihat

- Ingatlah bahwa ridha Allah adalah tujuan utama, bukan sekadar memenuhi ekspektasi manusia.

- Menjadi perempuan yang baik bukan berarti harus sempurna dalam segala hal, tapi istiqamah dalam kebaikan dan tetap menjaga hubungan dengan Allah.

- Jangan lupa untuk selalu bertanya pada diri sendiri, apakah hati dan jiwamu dalam keadaan baik. Jangan abaikan tanda-tanda kelelahan mental atau emosional.

- Meminta izin untuk beristirahat dan memberi waktu bagi diri adalah bentuk menjaga amanah dari Allah kepada dirimu sendiri.

***

### Tips Menjaga Keseimbangan Diri

- **Luangkan waktu untuk ibadah pribadi:** seperti shalat sunnah, dzikir, dan membaca Al-Qur’an agar hati tetap tenang dan kuat.

- **Berbagi cerita dan perasaan:** Temukan teman atau keluarga yang dapat menjadi tempatmu curhat dan mendapat dukungan.

- **Jaga kesehatan fisik:** makan bergizi, istirahat cukup, dan berolahraga ringan karena tubuh yang sehat membantu jiwa tetap kuat.

- **Atur prioritas:** Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan mendatangkan berkah dalam hidup sesuai kemampuanmu.

- **Berdoa dan tawakal:** Setelah berusaha, serahkan hasilnya pada Allah, percayalah Dia Maha Mengetahui dan Maha Mengatur.


Semoga doa, nasihat, dan tips ini bisa membantumu menjalani peran hidup dengan lebih ringan, sabar, dan senantiasa mendapatkan ridha Allah. Jangan lupa, kamu tidak sendiri dalam perjalanan ini.

Pesan ini sangat dalam dan penuh makna, terutama bagi kita sebagai manusia yang hidup di dunia yang penuh dengan berbagai tantangan dan godaan. Terlebih bagi perempuan, sering kali kita merasa dibebani untuk bisa menjalankan banyak peran sekaligus—mulai dari meraih karier yang cemerlang, menjaga dan mengurus keluarga dengan baik, hingga memenuhi harapan sosial yang ada. Namun, seperti yang disampaikan oleh Dr. Haifaa, nilai diri kita bukanlah diukur dari seberapa banyak aktivitas atau pencapaian duniawi yang dapat kita raih, melainkan dari seberapa dekat kita dengan Allah SWT.


Karier itu memang penting, keluarga juga sangat berarti, tapi kedekatan dengan Allah adalah fondasi utama yang akan membuat hidup kita utuh dan bermakna. Ketika hati kita terhubung dengan Allah, ketika kita selalu berusaha mencari ridha-Nya dalam setiap langkah dan keputusan kita, maka apa pun yang kita lakukan akan menjadi lebih berkah dan membawa ketenangan. Dunia dengan segala kesenangannya bersifat sementara dan bisa berubah kapan saja, tapi hubungan kita dengan Allah adalah sesuatu yang abadi dan membawa kebahagiaan sejati yang tak bisa digantikan oleh apapun.


Allah SWT tidak pernah menuntut kita untuk menjadi sempurna terlebih dahulu sebelum kita kembali kepada-Nya. Dalam QS. At-Tahrim ayat 8, Allah mengingatkan kita untuk bertaubat dengan taubat yang sesungguhnya, yang mencerminkan kejujuran, ketulusan hati, dan niat yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki diri. Allah membuka pintu taubat seluas-luasnya untuk siapa saja yang mau mengakui kesalahan dan bersedia berubah, tanpa memandang seberapa besar dosa atau kekurangan yang pernah kita alami.


Oleh karena itu, jangan pernah berhenti mencoba untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena itulah yang akan memberikan ketenangan hati, menguatkan jiwa, dan membawa kita menuju kehidupan yang lebih bermakna—baik di dunia maupun di akhirat. Mengejar ridha Allah bukan berarti kita menolak dunia atau mengabaikan tanggung jawab, tapi justru menjadikan Allah sebagai pusat dan tujuan utama sehingga segala sesuatu yang kita kerjakan bernilai ibadah dan mendatangkan keberkahan.


Mari kita jadikan setiap langkah hidup sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan niat yang ikhlas. Jangan kejar dunia semata, karena dunia itu fana, tapi kejarlah ridha Allah yang akan mengantarkan kita pada kebahagiaan hakiki. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesungguhan hati untuk terus memperbaiki diri dan menempatkan Allah sebagai tujuan utama dalam hidup ini. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH HADIS MENGENAI BAGI HASIL (MUDHARABAH & MUSYARAKAH)

TUHAN YANG ESA, CUKUP UNTUK SEGALA KESALAHAN DAN HARAPAN" (AL-IKHLAS)

Percaya dan Berjuang: Menjemput Rizki dengan Hati yang Tenang