Mencintai Diri: menjadikan Allah sebagai nafas dalam setiap detik

 Shaliha,

di perjalanan usia ini, cintailah dirimu dengan kehidupan yang penuh berkah dan makna.

Bukan sekadar sehat dan cukup rezeki, atau produktif menapaki hari demi hari, melainkan menjadikan Allah sebagai nafas dalam setiap detik yang berputar.


Temukanlah hatimu yang lembut, tak mudah tersentuh amarah oleh pandangan manusia, tak tergoda lalai oleh gemerlap dunia, karena yakinlah, Allah Maha Melihat setiap jejak langkah, setiap niat terpendam.


Dalam sunyinya dunia, tak perlu kau hitung siapa yang memuji atau mencela, karena itu bukan ukuran nilai kebaikanmu.

Pujian manusia hanyalah angin berlalu, dan celaan bagai bayang-bayang di senja. Ingatlah selalu, hanya Allah yang abadi, yang membaca setiap kata tanpa suara, menilai setiap amal tanpa cela, dan membalas setiap kebaikan dengan rahmat-Nya yang tiada batas.


Hiduplah dengan cahaya iman, berbuat baiklah semata karena Dia, agar hatimu tenang, jiwamu penuh damai, dan bahagia sejati hanya milik yang berdzikir kepada-Nya.



 Beberapa kali Suka Tertegun dgn org2 yg lagi di uji sm Allah, tapi tidak Berisik.

Sangat Tenang. Senyumnya Tulus. Tidak menuntut apapun. Pasrah dan ikhlas. Spt tidak terjadi apa-apa. Tidak membandingkan ujiannya dgn yg lain. mereka Terima retak dan remuknya, mereka bisa menghadapinya dgn Ridho.

Hebat. Aku takjub Iman nya Luarbiasa.

 Mereka hebat banget, iman mereka luar biasa, bisa menerima dan ridho tanpa ribut atau mengeluh. ✨


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH HADIS MENGENAI BAGI HASIL (MUDHARABAH & MUSYARAKAH)

TUHAN YANG ESA, CUKUP UNTUK SEGALA KESALAHAN DAN HARAPAN" (AL-IKHLAS)

Percaya dan Berjuang: Menjemput Rizki dengan Hati yang Tenang